Jejak Habil Marati di Politik, Bisnis, dan Sepakbola

Ameidyo Daud Nasution
14 Juni 2019, 08:50
habil marati, donatur rencana pembunuhan empat tokoh, donatur rencana pembunuhan wiranto, kivlan zen, makar, politisi PPP, 22 mei
Twitter
Habil Marati, tersangka donatur rencana pembunuhan Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Moeldoko, dan Yunarto Wijaya

Kepolisian RI telah merilis nama dua orang tersangka dalam dalam kasus rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei. Selain Mayor Jenderal (purnawirawan) Kivlan Zen, ada pula politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati yang ditetapkan tersangka.

Kivlan diduga memberikan uang kepada Irfansyah dan Yusuf tersebut di parkiran Masjid Pondok Indah, Jakarta. "Dari tangan tersangka KZ (Kivlan Zen), kami sita handphone yang menjadi alat komunikasi antara KZ dengan beberapa tersangka lainnya," kata Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indardi,  saat menggelar konferensi pers beberapa hari lalu.

Habil diduga berperan memberikan uang kepada Kivlan sebesar Rp 60 juta untuk mendanai para eksekutor membeli senjata api. Selain itu, Habil juga memberikan uang sebesar Rp 60 juta kepada Iwan. Rinciannya, Rp 10 juta untuk dana operasional dan Rp 50 juta untuk melaksanakan unjuk rasa.

(Baca: Polisi Sebut Kivlan Zen Berperan Tentukan Target & Perintah Pembunuhan)

Belum selesai, politisi asal Sulawesi Tenggara itu juga memberi dana operasional sebesar 15 ribu dolar Singapura kepada Kivlan untuk mencari eksekutor. "Kemudian KZ mencari eksekutor, yaitu HK (Iwan) dan Udin dan diberikan target empat tokoh nasional," kata Ade.

Terjun di Dunia Politik Sejak Usia 20 Tahun

Nama Habil bukan pertama kali terdengar di dunia politik Tanah Air. Pria kelahiran Raha, 7 November 1962 itu pertama kali melenggang ke Senayan sebagai Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk periode 1997-1999 disusul Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI 1999 mewakili daerah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara untuk jabatan 1999-2004. 

Jejak politiknya telah terlihat di daerah dengan menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Kotamadya Medan pada periode 1982 hingga 1987. Ini artinya karir politik Habil dimulai pada usia 20 tahun. Karirnya terus menanjak dengan menjadi Anggota DPRD Sumatera Utara pada periode 1987-1992. Ia bahkan sempat menjadi Wakil Ketua DPRD Sumut pada 1997 sebelum akhirnya menuju MPR di tahun yang sama.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi kendaraan politiknya sejak awal berpolitik hingga saat ini. Alumni Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan ini sempat menjadi Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PPP Sumut pada 1985 hingga 1990. Jabatannya terus menanjak dengan menjadi Ketua DPW PPP Sumut pada 1995 hingga 2004. Puncaknya, Habil menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat partai berlambang Kakbah itu pada 2003 hingga 2007.

Habil Marati dikenal sebagai politikus PPP pendukung Prabowo Subianto. Pada Pilpres 2009, saat Megawati Soekarnoputri maju berpasangan dengan Prabowo, dia membentuk Front Persatuan Pendukung Prabowo (FPPP). Padahal, saat itu PPP mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...