Menanti Keputusan Jonan Terhadap Pengelolaan Blok Corridor
Pemerintah belum juga memutuskan pengelolaan Blok Corridor yang akan berakhir kontraknya pada 2023. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, keputusan pengelolaan Blok Corridor masih menunggu keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Biarpun begitu, Dwi yakin Menteri ESDM akan mengumumkan keputusan pengelolaan Blok Corridor pada pekan depan. "Saya rasa minggu depan," kata Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (19/6).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto juga mengatakan, pengelolaan Blok Corridor segera diumumkan. Biarpun ada pihak selain kontraktor eksisting yang tertarik bersaing memperebutkan Blok Corridor. "Saya bilang tunggu. Aturannya kan kontraktor eksisting. Kalau orang lain mau masuk harus dilelang ulang," ujar Djoko.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM (Permen ESDM) Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Migas yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya, Menteri ESDM menetapkan pengelolaan blok migas terminasi dalam bentuk perpanjangan kontrak kepada kontraktor eksisting, lalu diberikan kepada Pertamina, atau pengelolaan bersama antara kontraktor eksisting dan Pertamina, dan terakhir dilelang ulang.
(Baca: Medco Tertarik Ikut Berebut Garap Blok Corridor)
Saat ini ConocoPhilips tercatat sebagai kontraktor Blok Corridor dengan hak partisipasi sebesar 54 % setelah mengakuisisi Gild Resources pada 2012. Sisa hak partisipasi dipegang oleh Pertamina sebesar 10 % dan Repsol Energy 36 %.
Sejauh ini, ConocoPhillips bersama Repsol sudah mengajukan proposal perpanjangan kontrak di Blok Corridor. ConocoPhillips dan Repsol bersaing dengan Pertamina yang juga mengajukan proposal pengelolaan Blok Corridor pasca 2023.
Menteri ESDM Ignasius Jonan pun sudah bertemu dengan CEO ConocoPhillips Ryan Lance di Houston, Amerika Serikat pada Rabu (22/5). Pertemuan tersebut membahas kelanjutan pengelolaan Blok Corridor.
Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad mengatakan, ConocoPhillips masih menanti keputusan dari Pemerintah. "Kami masih menunggu. Kalau berharap, ya berharap. Makanya kami masukin permohonan," ujarnya kepada Katadata.co.id beberapa pekan lalu.
Blok Corridor menjadi perebutan karena menjadi kontributor produksi gas ketiga terbesar di Indonesia. Produksi gas Blok Corridor menyumbang hingga 17 % dari total produksi gas nasional. Pengelolaan blok migas ini juga sangat strategis karena akan terintegrasi dengan Blok Rokan dan Kilang Dumai di Riau.
(Baca: Pemerintah Prioritaskan ConocoPhillips Kelola Blok Corridor Lagi)