Ekspor Pertanian, Kayu dan Tekstil Bakal Tergerus Jika GSP Dicabut AS

Rizky Alika
19 Juni 2019, 15:52
GSP, komoditas ekspor Indonesia, AS
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, kegiatan ekspor di pelabuhan

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal menyebut, komoditas ekspor unggulan Indonesia akan terkena dampak jika fasilitas pengurangan bea masuk atau Generalized Systems of Preference (GSP) dicabut oleh Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, fasilitas GSP yang sudah dinikmati oleh Indonesia sejak 2011 ini telah berperan penting mendorong ekspor komoditas unggulan Indonesia ke AS.

"Produk-produk yang diafirmasi GSP berasal dari sektor pertanian, perkayuan, tekstil, dan alas kaki. Itu komoditas unggulan ekspor kita," kata dia kepada katadata.co.id, Rabu (19/6).

Oleh karena itu, ia menilai jika GSP dicabut oleh AS maka akan membawa dampak negatif terhadap keseluruhan ekspor Indonesia. Namun, Fithra belum memperhitungkan besaran dampak negatif tersebut.

Saat ini, Fithra menilai Indonesia masih memiliki peluang dalam menegosiasi perpanjangan GSP dengan AS. "Yang jadi poin utama itu negosiasi tarif hortikultura untuk AS. Sistem GPN juga menjadi konsentrasi mereka," ujarnya.

(Baca: Setelah India, Fasilitas Dagang untuk Indonesia Berpotensi Dicabut AS)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...