BI Kembali Tahan Suku Bunga 6% dan Turunkan Giro Wajib Minimum Rupiah

Agatha Olivia Victoria
20 Juni 2019, 14:39
suku bunga acuan bi, bank sentral, bi rate, the fed, bi pertahankan suku bunga acuan
Arief Kamaludin | Katadata
Bank Indonesia (BI) kembali menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6%. Ini artinya, bank sentral tidak mengubah angka suku bunga acuan sejak November lalu.

Bank Indonesia (BI) kembali menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 6%. Ini artinya, bank sentral tidak mengubah angka suku bunga acuan sejak November lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini berdasarkan pertimbangan kondisi global, neraca pembayaran, dan inflasi yang masih rendah. "BI mempertahankan suku bunga untuk menjaga stabilitas eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI di kantornya, Jakarta, Kamis (20/6).

Selain mempertahankan suku bunga, BI juga menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah untuk bank umum konvensional dan bank umum syariah sebesar 50 basis poin, jadi masing-masing menjadi 6% dan 4,5%. Penurunan ini berlaku efektif pada 1 Juli 2019.

Perry menjelaskan, turunnya GWM bisa menambah likuiditas perbankan sebesar Rp 25 triliun. "Ini komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penambahan likuiditas," ujar Perry.

Keputusan bank sentral sejalan dengan prediksi analis sebelumnya. Ekonom Universitas Indonesia Telisa Aulia Fanty mengatakan, BI akan mengikuti keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Suku bunga acuan Negeri Paman Sam bertahan di level 2,25%-2,5%.

(Baca: The Fed Tahan Bunga Acuan, Rupiah Perlahan Menguat)

Dalam kondisi ketidakpastian perang dagang dan jelang pertemuan G20 di Osaka, Jepang, menurut dia, BI lebih baik menahan suku bunga acuannya. Telisa menambahkan, bank sentral juga akan melakukan hal itu seiring dengan proses hukum terkait Pemilu 2019 yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi. "BI cenderung konvensional ya, kemungkinan besar tetap," ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id.

Ia mengatakan, menahan suku bunga BI memang menjadi salah satu penghambat laju pertumbuhan. "Tapi tujuan utama BI itu stabilitas, bukan growth. Meskipun pertumbuhan ekonomi tetap dipertimbangkan," kata dia. Telisa kembali menilai, jika nantinya suku bunga acuan turun, BI akan tetap menunggu arah kebijakan The Fed.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...