IHSG Melemah Sendiri di Tengah Bursa Asia yang Menghijau

Happy Fajrian
20 Juni 2019, 18:41
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,56 poin atau 0,06 persen ke level 6.335,70.
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,56 poin atau 0,06 persen ke level 6.335,70.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (20/6) terkoreksi 3,56 poin atau 0,06% menjadi 6.335,70. IHSG menjadi satu-satunya bursa di kawasan Asia yang berakhir lebih rendah.

Sementara itu bursa saham Asia lainnya berhasil memanfaatkan sentimen positif dari bursa Amerika Serikat (AS) setelah bank sentral AS, The US Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,25-2,5%. The Fed bahkan memberikan sinyal penurunan suku bunganya tahun ini.

Indeks Strait Times pada penutupan perdagangan hari ini naik 0,8%, Shanghai melesat 2,38%, Hang Seng naik 1,23%, Nikkei naik 0,6%, serta Kospi naik 0,31%. Selain itu, indeks saham Filipina, PSEi, naik tipis 0,07%, dan KLCI Malaysia naik 0,53%.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengikuti langkah The Fed dan sejumlah bank sentral lainnya di dunia untuk menahan suku bunga acuannya. BI sore ini mengumumkan tingkat BI 7 Days Repo Rate di level 6%.

(Baca: BI Kembali Tahan Suku Bunga 6% dan Turunkan Giro Wajib Minimum Rupiah)

Selain itu BI memutuskan untuk menurunkan giro wajib minimum (GWM) rupiah bank umum konvensional dan syariah sebesar 50 basis poin menjadi 6% untuk bank umum konvensional dan 4,5% untuk bank umum syariah.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa keputusan untuk menahan bunga acuan untuk menjaga stabilitas eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sedangkan penurunan GWM bertujuan untuk menambah likuiditas perbankan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspansi kredit.

"Ini komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penambahan likuiditas," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6).

IHSG mengawali perdagangan pada hari ini dengan positif. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena IHSG langsung masuk ke zona merah hanya 45 lima menit setelah perdagangan dimulai. Setelah itu IHSG bergerak fluktuatif hingga berakhir dengan koreksi tipis.

(Baca: Ada Sentimen Perang Dagang, Bank Sentral AS Pertahankan Bunga Acuan)

Total perdagangan saham sepanjang hari ini tercatat mencapai Rp 9,76 triliun dari 13,15 miliar saham yang diperdagangkan oleh investor. Sebanyak 214 saham berakhir lebih tinggi, 197 saham lebih rendah, dan 127 saham stagnan.

Beberapa saham yang paling signifikan menarik IHSG ke zona merah di antaranya PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang turun hingga 2,68%, kemudian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) turun 1,46%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,51%, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) anjlok 4,06%, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang juga anjlok hingga 4,27%.

Sementara itu dana asing mengalir deras masuk ke pasar saham domestik sebesar Rp 278,74 miliar di seluruh pasar. Beberapa saham yang menjadi buruan investor asing pada hari ini di antaranya PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Rp 163 miliar serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Rp 60 miliar.

(Baca: Lippo Karawaci Kantongi Dana Hasil Jual Saham Rp 11,2 Triliun )

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...