Triwulan II-2019, BI Perkirakan Surplus Neraca Pembayaran Akan Membaik
Bank Indonesia memperkirakan neraca pembayaran triwulan II-2019 akan membaik dan mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia. "Surplus transaksi modal dan finansial berpotensi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di kantornya, Jakarta, Kamis (20/6).
Pada kuartal I-2019, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) surplus US$ 2,4 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu US$ 5,4 miliar, ataupun periode sama tahun lalu di US$ 3,8 miliar. Surplus itu disokong oleh tebalnya surplus modal dan finansial di tengah defisit transaksi berjalan yang masih tinggi.
Angka NPI menunjukkan transaksi antara penduduk Indonesia dan negara lain dalam jangka waktu tertentu. Kondisinya yang surplus menandakan pasokan valas mampu menutup permintaan valas di dalam negeri. NPI terdiri dari neraca transaksi berjalan (pedagangan barang dan jasa) serta neraca transaksi modal dan finansial.
Surplus NPI pada kuartal lalu mendukung cadangan devisa sebesar US$ 124,5 miliar pada akhir Maret 2019, tertinggi dalam 11 bulan. Jumlah cadangan devisa pun setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah.
(Baca: Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I Rekor Terburuk, NPI Bisa Surplus)