Perluas Bisnis, Beri Sumbangan ke Pemusik Jalanan Bisa Lewat Go-Pay
Layanan dompet digital Go-Pay kembali memperluas layanannya. Berkolaborasi dengan Institut Musik Jalanan (IMJ), pengguna Go-Pay kini bisa mengapresiasi musisi jalanan dengan memberikan sumbangan non-tunai lewat fitur QR Code yang ada pada aplikasi tersebut.
Fitur pembayaran melalui QR Code tersebut tengah diuji kepada 80 musisi jalanan di Jakarta. CEO GoPay Aldi Haryopratomo mengatakan, ide awal kolaborasi ini bermula dari pengalamannya saat lari pagi dan menemukan musisi yang bertalenta. Namun ketika hendak memberi sumbangan, dia ingat tak membawa uang tunai. Pengalaman itulah yang membawa kolaborasi sumbangan non-tunai itu terbentuk.
(Baca: Gopay dan Lazismu Targetkan Donasi Digital Lebih dari Rp 13 Miliar)
Menurutnya, perusahaan ingin merangkul lebih banyak masyarakat agar mereka dapat lebih mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan digital serta pembayaran non-tunai bagi para musisi jalanan. Hasil sumbangan itu diberikan 100 % untuk para musisi jalanan. “Kami harap kolaborasi ini dapat menjadi jalan bagi musisi jalanan untuk terus berkembang,” kata Aldi saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/6).
Adapun cara penggunaannya, pemilik Go-Pay tinggal melakukan scan QR Code dengan barcode yang terpasang di alat musik para musisi tersebut. Nominalnya pun bisa sesukanya alias tanpa batas minimal atau maksimal.
Selain itu, ia mengatakan bahwa QR code juga mempermudah akses pendataan terhadap transaksi harian maupun penilaian tingkat keberhasilan para musisi jalanan tersebut lewat penghasilan yang mereka dapat. “Sebagai fintech kami tidak hanya ingin membantu pelanggan kami dalam pembayaran, tetapi juga membantu musisi jalanan dalam mengembangkan hidupnya,” ujarnya.
(Baca: Semester II, Sistem Pembayaran QR Code Harus Mengacu ke Standar BI)
Pada tahap pertama uji coba sistem ini berlangsung, terdapat lebih dari 80 musisi jalanan di Jakarta, baik individu maupun grup di bawah naungan IMJ yang mendapatkan QR code terpasang pada alat musik mereka. Ke depan, layanan ini akan hadir di kota lainnya apabila uji coba ini berhasil. Hanya, ia enggan menjelaskan secara detail sampai kapan uji coba berlangsung.
IMJ merupakan sekolah musik yang diinisiasi oleh aktivis sosial Andi Malewa sejak 2014. Melalui kolaborasi ini, Gopay menjadi uang elektronik pertama yang bermitra dengan musisi jalanan melalui pengenalan metode pembayaran non-tunai QR code.
Pendiri Institut Musik Jalanan Andi Malewa menyambut hangat kolaborasi tersebut. Apalagi menurutnya, seringkali musisi jalanan mendapatkan stigma negatif di mata masyarakat. Namun di IMJ, ia mengatakan bahwa selama hampir 5 tahun terakhir institusinya terus berusaha membantu mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka lewat beragam pelatihan.
Dengan beragam program yang dijalankannya, IMJ mencatat pendapatan para musisi jalanan binaannya meningkat hingga 300%. Ia pun berharap melalui kolaborasi tersebut para musisi jalanan binaannya bisa mendapatkan edukasi keuangan digital serta mendapat akses yang lebih luas untuk berkarya. “Sehingga, stigma negatif pada musisi jalanan dapat berubah sekaligus meningkatkan taraf dan kualitas hidup mereka,” ujarnya.
(Baca: Panasnya Persaingan Uang Elektronik GoJek dan Grab Jelang Tutup Tahun)
Ia menjelaskan, para musisi jalanan yang mendapatkan QR code dari GoPay merupakan musisi yang telah mengikuti program standarisasi dari IMJ. Mereka terlebih dahulu mengikuti serangkaian program dan tes di bawah bimbingan dua dosen tetap IMJ, yakni Ridho Hafiedz dan Glenn Fredly. Dalam program ini, seluruh musisi jalanan IMJ juga diharuskan lulus ujian tes kesehatan (anti narkoba) dan berkelakuan baik.
Tak hanya diberikan kesempatan untuk menggunakan layanan GoPay, para musisi jalanan di bawah binaan IMJ juga akan diberikan ruang berekspresi di panggung yang terdapat di area-area GoFood Festival dan merchant pilihan GoPay. Selain sebagai ruang ekspresi, panggung tambahan tersebut diharapkan juga membantu meningkatkan penghasilan para musisi jalanan di bawah asuhan IMJ.
Gopay tercatat telah mengalami pertumbuhan transaksi di luar layanan aplikasi Gojek hingga 25 kali lipat sepanjang 2018. Layanan yang diperkenalkan pada April 2018 lalu ini mengalami kenaikan jumlah pengguna aktif sebanyak 90%.