Pemimpin ASEAN Sepakat Kerja Sama Ekonomi RCEP Rampung Akhir 2019

Sorta Tobing
24 Juni 2019, 10:39
kesepakatan rcep asean, perang dagang as-tiongkok
ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun
Logo ASEAN yang terbuat dari bunga, terlihat sebelum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-34 dimulai di Bangkok, Thailand, Rabu (19/6/2019).

Para menteri ekonomi ASEAN menyepakati untuk tidak mengajukan dan menerima usulan baru terkait substansi Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dengan enam negara mitra. Sejauh ini telah diselesaikan tujuh bab dari keseluruhan 21 bab RCEP, dan penyelesaiannya akan terus diintensifkan hingga akhir 2019

Ketujuh bab yang telah disepakati, antara lain kerja sama ekonomi dan teknis, UMKM, prosedur kepabeanan dan fasilitas perdagangan, pengadaan barang dan jasa pemerintah, institutional provision, sanitary and phytosanitary, serta standar regulasi teknis dan prosedur penilaian kesesuaian. “Jadi apa yang sudah disepakati menjadi keputusan bersama," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Minggu (23/6).

Advertisement

RCEP merupakan gagasan untuk mengintegrasikan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) ASEAN dengan enam negara mitra dagang, yakni  China, Jepang, Korsel, India, Selandia Baru, dan Australia. ASEAN sebelumnya  menjalin kerja sama perdagangan dengan enam negara itu dalam kesepakatan terpisah, yaitu Asean-China Free Trade Area (AC-FTA), Asean-Japan Economic Partnership Agreement, Asean-Korea FTA, Asean-Australia New Zealand FTA, dan Asean-India FTA.

(Baca: Negosiasi Rampung, RI - Filipina Siap Bertukar Dokumen Zona Eksklusif)

Para menteri berkomitmen menyelesaikan perundingan, terutama yang berkaitan dengan isu akses pasar di antara 10 negara anggota ASEAN dengan enam negara mitra. Enggar mengatakan, akses pasar dari ASEAN ke-6 negara itu, serta sebaliknya, harus sama dengan intra-ASEAN.

Selain itu, mereka juga sepakat memberikan dukungan satu sama lain dalam hal penyelesaian perundingan. Hal ini dapat tercapai dengan komunikasi secara intensif dengan mitranya dan saling membantu menjembatani agar penyelesaian perundingan dapat diselesaikan tahun ini."Tim negosiasi akan memulai rapat di Melbourne pada 25 Juni-3 Juli 2019," kata dia.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement