PGN dan Pelindo III Bangun Terminal LNG di Jawa Timur dalam Tiga Fase

Image title
27 Juni 2019, 18:17
Ilustrasi terminal LNG.
PT Pelindo Energi Logistik
Ilustrasi terminal LNG.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III bersinergi melalui anak usahanya masing-masing, untuk membangun terminal LNG (liquified natural gas) di Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, anak usaha PGN, yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) bekerjasama dengan PT Pelindo Energi Logistik (PEL) selaku lini usaha Pelindo III di bisnis logistik energi, akan membangun terminal tersebut dallam tiga fase.

“Dalam skema distribusi dan transmisi gas, pasokan LNG dapat dikapalkan dari sumur di Bontang/Tangguh bahkan LNG impor, apabila pasokan LNG domestik tidak mampu lagi memasok kebutuhan LNG untuk domestik,” ujar Gigih seperti dikutip berdasarkan keterangan tertulis Kamis, (27/6).

Ia melanjutkan, kemudian LNG ditampung di terminal LNG yang mempunyai fasilitas penyimpanan sementara dan di-breakbulk dengan filling unit untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen melalui jaringan pipa. Selain itu, juga dimungkinkan untuk dilakukan pendistribusian LNG melalui truk kepada konsumen ritel (LNG trucking).

(Baca: PGN Ingin Menyerap Produksi Gas Blok Masela)

Menurut Gigih, Pada fase pertama, pembangunan akan fokus kepada fasilitas regasifikasi di kawasan lepas pantai dan menggunakan fasilitas penyimpanan sementara, dengan utilisasi kapal LNG ukuran sedang yang sesuai ukuran dermaga (jetty) eksisting di Terminal Teluk Lamong.

“Perpipaan dari jetty menuju onshore regasification unit akan sangat efisien karena bisa ditempatkan di atas pilecap conveyor yang sudah ada untuk melayani bongkar curah kering di Terminal Teluk Lamong. Sedangkan luasan area yang disiapkan Pelindo III untuk fasilitas regasifikasi mencapai 2,5 hektar, sehingga sangat memadai,” ujar Gigih.

Fase kedua yaitu pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20 feet – 40 feet container) untuk distribusi LNG di luar sistem pipa PGN dan ship to truck LNG bunkering.

Fase paling akhir mencakup pembangunan tangki LNG permanen. Dimulai dengan dengan ukuran 50.000 cbm, sebagai pengganti floating storage untuk memenuhi kebutuhan suplai gas sistem pipa PGN di Jawa Timur.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...