Grab Dapat Tambahan Modal Rp 4,2 Triliun dari Invesco
Perusahaan layanan on demand Grab mendapat tambahan modal sebesar US $ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun dari manajemen investasi Invesco. Adapun, dana tersebut akan digunakan Grab untuk memperluas ekspansinya.
Presiden Grab Ming Maa mengatakan, perusahaannya ingin tetap fokus pada perluasan layanan keuangan dan bisnis layanannya yang mendukung mobilitas.
"Dukungan terus-menerus dari mitra strategis terkemuka membuktikan kemampuan Grab untuk mengeksekusi dengan presisi dan fokus hyperlocal untuk memberikan inovasi pertama ke pasar," ujar Ming seperti dikutip dalam Business Times, Kamis (27/6).
Grab mengatakan, suntikan modal terbarunya itu meningkatkan total modalnya sebesar US $ 6,5 miliar. Perusahaan berencana memperkuat posisinya sebagai pemimpin teknologi di Asia Tenggara. Sebelumnya, pada awal tahun ini Grab juga telah mendapatkan US $ 1,46 miliar dari SoftBank Vision Fund.
"Kami telah mengamati dengan seksama Asia Tenggara dan memiliki kepercayaan diri pada kemampuan Grab untuk membuka peluang baru di seluruh mobilitas, pengiriman, dan layanan keuangan berdasarkan permintaan," ujar pemimpin tim dan manajer portofolio senior Invesco Emerging Markets Justin Leverenz.
Hal ini pun membuat total investasi keseluruhan Invesco menjadi US $ 703 juta, setelah investasi sebesar US $ 403 juta pada Juli 2018 yang dibuat oleh OppenheimerFunds, perusahaan manajemen aset yang sejak saat itu diakuisisi oleh Invesco.
(Baca: Anak Usaha Grab, Kudo Target Gaet 4 Juta Agen hingga 2021)
Grab Terlibat Pendanaan Seri A Splyt Technologies
Selain mendapat suntikan modal, Grab baru saja mengumumkan keterlibatannya dalam pendanaan Seri A marketplace mobilitas global berbasis di London, Splyt Technologies, sebesar US$ 8 juta atau sekitar Rp 112 miliar. Pendanaan ini ditujukan untuk mempercepat ekspansi Splyt ke negara-negara baru, meningkatkan kapabilitas teknologi, dan memperkuat jaringannya di industri transportasi darat
Putaran pendanaan itu disebut sebagai pendanaan Seri A terbesar Splyt. Total pendanaan yang berhasil dikumpulkannya mencapai lebih dari US$ 14 juta atau sekitar Rp 196 miliar. Selain itu, Grab dan Splyt juga akan bekerja sama untuk memberikan pelanggan Grab akses ke berbagai pilihan ride-hailing di belahan dunia manapun.
Ditargetkan rampung tahun depan, tahap kedua kerja sama ini akan mengintegrasikan jaringan global mitra mobilitas Splyt dan Grab ke dalam aplikasi Grab. Chief Technology Officer for Transport at Grab Mark Porter mengatakan, kerja sama ini akan memberikan pilihan yang beragam bagi masyarakat Asia Tenggara yang kerap bepergian dan berwisata di seluruh dunia.
“Mereka dapat menjelajahi Asia Tenggara dengan berbagai pilihan transportasi yang aman dan efisien,” ujar Mark seperti dikutip dalam situs resmi Grab, Selasa (25/6). Ia melanjutkan, pengguna dapat memilih kendaraan mobil, motor, atau bahkan moda transportasi lokal seperti TukTuk dan Bajaj.
(Baca: Kemenpar Bersama GrabBajay Promosikan Wisata Kota Tua Jakarta)