Awal Juli, Harga Beli Emas Antam Turun Jadi Rp 654.337 per Gram

Image title
1 Juli 2019, 09:53
Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petugas menunjukkan imitasi emas logam mulia produk PT Aneka Tambang (Antam) yang dipamerkan di gerai Antam dalam sebuah pameran di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/9).

Harga beli emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 7.568 per gram menjadi Rp 654.337 per gram hari ini, Senin (1/7), dibandingkan pada hari sebelumnya yaitu Rp 661.905 per gram. Hal tersebut juga diikuti dengan penurunan harga jual sebesar Rp 7.500 menjadi Rp 626.000 per gram dibandingkan hari sebelumnya.

Meski mengalami penurunan, harga emas Antam masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan level terendahnya yang mencapai Rp 538.000 per gram pada 15 April 2019, berdasarkan situs Indogold.com.

Advertisement

Sedangkan harga emas global, mengutip Bloomberg untuk jenis pengiriman segera berada di level US$ 1.393 per ounce atau turun 1,13% dibandingkan pada perdagangan sebelumnya. Demikian juga dengan harga emas comex yang turun 1,31% menjadi US$ 1.395 per ounce pada kontrak Agustus 2019.

(Baca: Harga Beli Emas Antam Naik Jadi Rp 673.004 per Gram)

Harga emas menyentuh level tertinggi pada Juni sejak 2013, di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS. Selain itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang masih berlanjut juga turut memicu penguatan harga emas.

Harga emas makin menguat jelang pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. "Jika dilihat emas tidak hanya dihargai dalam dolar AS tetapi dalam semua mata uang," ujar Ahli Strategi Komoditas dari Bank of Nova Scotia Nicky Shiels, Jumat (28/6).

(Baca: Sempat Menanjak, Harga Beli Emas Antam Turun Jadi Rp 663.418 per Gram)

Kepala strategi pasar komoditas di BNP Paribas SA Harry Tchilinguirian mengatakan pada akhir 2019 hingga 2020 diprediksi akan menjadi periode di mana rata-rata harga emas akan lebih tinggi seiring adanya kenaikan inflasi AS.

Selain itu, Bank Sentral AS, atau The Federal Reserve (The Fed) kemungkinan telah membuat setidaknya dua penurunan suku bunga pada saat itu. "Kami melihat peluang emas sebelum inflasi mereda di paruh kedua 2020," katanya.

Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement