LinkAja Berencana Ekspansi ke Hong Kong hingga Taiwan

Desy Setyowati
1 Juli 2019, 12:36
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah), Menteri BUMN Rini Soemarno (ketujuh kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketujuh kanan), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (keenam kanan), Kepala Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) Ardan Ad
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah), Menteri BUMN Rini Soemarno (ketujuh kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketujuh kanan), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (keenam kanan), Kepala Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana (keempat kanan) dan sejumlah jajaran direksi dari berbagai perusahaan BUMN berfoto bersama dalam peluncuran layanan keuangan berbasis elektronik LinkAja di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6/2019). LinkAja berencana ekspans

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) resmi meluncurkan layanan dompet digital (e-Wallet) LinkAja pada Minggu (30/6) sore. LinkAja pun berencana ekspansi ke Hong Kong hingga Taiwan, terkait remitansi dan layanan pembayaran menggunakan kode Quick Response (QR Code) .

CEO Finarya Danu Wicaksana menyampaikan, perusahaannya berencana memperluas layanan remitansi ke Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. “Karena jumlah pekerja migran Indonesia-nya banyak di negara-negara tersebut,” kata Danu kepada Katadata.co.id, Senin (1/7).

Namun dia belum mau menjabarkan kapan rencana tersebut bakal dilakukan. Jika ekspansi ini terwujud, Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di ketiga negara tersebut bisa berkirim uang secara real-time menggunakan LinkAja.

(Baca: Ingin Jadi Unicorn BUMN, LinkAja Akhirnya Resmi Diluncurkan Hari Ini)

LinkAja merupakan dompet digital gabungan dari aplikasi pembayaran besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di antaranya TCash dari PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan TBank dan MyQR milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Lalu ada e-cash dari PT Bank Mandiri Tbk, serta yap! dan UnikQu dari BNI.

TCash sudah bekerja sama dengan Singapore Telecommunications (Singtel) Limited untuk menyediakan layanan remitansi pada tahun lalu. Setelah menjadi LinkAja, layanan remitansi di Kota Singa tersebut tetap tersedia.

Adapun saham Finarya dimiliki oleh beberapa BUMN, seperti Telkomsel, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Tabungan Negara (BTN), PT Pertamina, dan PT Asuransi Jiwasraya. Selain itu, PT Jasa Marga dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) digadang-gadang bakal berpartisipasi menjadi pemegang saham di perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran ini.

Layanan Pembayaran dengan QR Code di Singapura dan Thailand

Selain remitansi, LinkAja berencana memperluas cakupan dalam hal layanan pembayaran menggunakan kode QR ke Singapura dan Thailand. “Ke dua negara itu dulu,” kata Danu.

Hal ini sejalan dengan rencana Bank Indonesia (BI) untuk bekerja sama dengan bank sentral Singapura dan Thailand dalam menerapkan standardisasi kode QR. Standardisasi kode QR yang dikembangkan BI ini disebut dengan QR Code Indonesia Standard (QRIS). BI berencana menerapkan standardisasi kode QR pada Semester II 2019 atau terhitung sejak bulan ini.

(Baca: BI Bakal Uji Coba Standardisasi Kode QR dengan Singapura dan Thailand)

Untuk bisa menerapkan QRIS, BI sudah menyelesaikan dua proyek percontohan (pilot project). Yang pertama dilakukan pada September-November 2018. Lalu, yang kedua dilaksanakan pada awal tahun ini. BI menggandeng 19 perusahaan atau anggota working group untuk menjalankan proyek ini.

EMVCoTiongkokSingapuraThailandIndiaIndonesia**
Nama standarEMV QR Coden.aSG QRThaiQR PaymentBharat QR *QRIS
BasisEMVCo *n.aEMVCoEMVCoEMV
Pembuat standarVisa, Mastercard, Unionpay, JCB, Amex, DiscoverPBOCMAS & Infocomm media dev authorityBOT, Industri SP & Thai Bankers’ Association (TBA)NPCI, RuPay, Visa, MasterCard, AmexBI dan 19 perusahaanyang terdiri dari bank, penerbit uang elektronik, switching
MetodeMerchant dan costumer presented modeMerchant dan costumer presented modeMerchant presented modeMerchant dan costumer presented modeMerchant presented modeMerchant presented mode
Penerbitan RegulasiJuli 2017Desember 2017November 2017Agustus 2017Februari 2017-
Trial/Roll Outn/aApril 20182018Kuartal IV-2017Februari 2017Semester II 2019
ImplementasiOpen source (bebas biaya)Transaksi terbatas untuk kode QR statis dan dinamisTerdapat 1 lembaga sebagai repository merchant IDPara pelaku masuk ke dalam Sandbox sebelum implementasiMerchant dapat menggunakan aplikasi NPCI untuk generate QR-

Sumber: Bank Indonesia

*) EMVCo mengadopsi format BharatQR

**) Masih kajian

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...