Pameran Pariwisata di Bali Diestimasi Raup Transaksi Rp 9,06 Triliun
Pameran pariwisata Bali & Beyond Travel Fair 2019 diperkirakan meraup transaksi Rp 9,06 triliun. Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap pameran ini tidak hanya menjadi ajang promosi Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia tapi juga destinasi wisata lain di Indonesia.
"Wisatawan akan menikmati atraksi yang lebih beragam juga mendatangkan manfaat ekonomi dari kegiatan pariwisata yang akan didistribusikan ke daerah-daerah di luar Bali," kata Arief dalam keterangan resmi, Senin (1/7).
(Baca: Kemenpar Siapkan Ubud Sebagai Contoh Destinasi Wisata Kuliner )
Bali & Beyond Travel Fair 2019 diselenggarakan pada 26-28 Juni 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Sebanyak 232 penjual dan 303 pembeli 46 negara hadir dalam pameran tersebut.
Potensi pembeli terbesar datang dari zona Eropa Barat dan Timur sebanyak 101 orang, diikuti pembeli dari zona Timur Tengah sebanyak 28 orang, Asia Tenggara 67 pembeli, lalu Australia dan Selandia Baru sebanyak 27 pembeli.
Arief mengatakan jumlah peserta pembeli dan penjual tahun ini meningkat dari tahun lalu. Adapun pada 2018, pameran tersebut berhasil membukukan transaksi sekitar Rp 7,71 triliun dengan jumlah penjual 244 dan pembeli berjumlah 320 dari 41 negara.
Pariwisata Berkelanjutan
Terkait tema BBTF 2019, Menpar menjelaskan bahwa pariwisata berkelanjutan telah menjadi tren beberapa tahun terakhir. Pengembangan pariwisata harus mempertimbangkan tiga faktor meliputi lingkungan, komunitas, dan ekonomi.
Kementerian Pariwisata mendorong tiga program, yaitu Sustainable Tourism Destination (STD) melalui Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA), Sustainable Tourism Observatorium (STO), dan Sustainable Tourism Certificate (STC), yang berfokus pada 10 Destinasi Wisata Prioritas.
