Pertamina Hulu Energi Resmi Kelola Blok Migas Raja/Pendopo
Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengambil alih 100 persen pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Raja/Pendopo. Semula, blok migas tersebut dioperasikan oleh Joint Operating Body (JOB) Pertamina dan Golden Spike Indonesia Ltd.
Pengelolaan blok tersebut akan diserahkan pada anak usaha PHE Raja Tempirai. Seremoni alih kelola dilaksanakan di Air Itam Productions Facilities yang berada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan, Jumat (5/7).
Direktur Utama PHE Meidawati mengatakan, pengelolaan WK Pendopo/Raja merupakan tantangan baru bagi PHE terutama dalam mendukung ketahanan energi nasional. "Dengan sumber daya manusia yang kami miliki serta dukungan para stakeholders, kami yakin pengelolaan WK Raja / Pendopo ini akan berdampak positif dalam mendukung ketahanan energi nasional,"kata Meidawati dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7).
(Baca: Pertamina akan Genjot Produksi Blok ONWJ untuk Kebutuhan Domestik)
Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas, Ngatijan,mengaku optimistis PHE Raja Tempirai dapat mempertahankan produksi dengan menjalankan Komitmen Kerja Pasti (KKP) selama dua tahun pertama. KPP untuk WK Pendopo/Raja terdiri dari studi GGRP eksplorasi pada tahun pertama dan pengeboran sumur pada tahun kedua.
"Kami percaya ke depan, PHE Raja Tempirai sudah menyiapkan strategi untuk mengoptimalkan produksi maupun melakukan eksplorasi cadangan migas sesuai KKP,"ujar Ngatijan.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Production Sharing Contract (PSC) WK Raja / Pendopo berakhir pada 5 Juli 2019 jam 24.00 WIB. Pengelolaan selanjutnya akan menggunakan PSC dengan skema bagi hasil gross split oleh operator PHE Raja Tempirai. Luas WK Raja / Pendopo saat ini sebesar 531,28 km2 dan memiliki total 30 sumur yang terdiri dari 12 sumur produksi, tiga sumur injeksi, dan 15 sumur non produksi.
(Baca: Membuka Ruang Investasi Migas untuk Tingkatkan Eksplorasi)