IHSG Kembali Tembus 6.400, Beberapa Saham Dapat Menjadi Pilihan

Happy Fajrian
10 Juli 2019, 10:34
Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG mengawali perdagangan di BEI hari ini, Rabu (10/7) dengan positif. IHSG kembali menembus level 6.400.
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG mengawali perdagangan di BEI hari ini, Rabu (10/7) dengan positif. IHSG kembali menembus level 6.400.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (10/7), naik 4,87 poin atau 0,08% ke posisi 6.393,19.

Tak lama setelah perdagangan dimulai IHSG terus memperbesar kenaikannya hingga menembus level 6.407,84. Hingga berita ini dibuat, IHSG masih bergerak di kisaran level 6.400-an.

Kepala analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dalam risetnya memprediksi IHSG akan bergerak mixed to higher hari ini. Salah satu sentimen pendukungnya yaitu kebijakan super deductible tax yang baru saja dikeluarkan oleh pemerintah.

"Pemerintah Indonesia baru saja mengeluarkan 'Super Deductible Tax', yang seharusnya positif untuk industri perintis dan perusahaan yang melakukan ekspansi di industri padat karya," papar Hariyanto.

(Baca: Aturan Sudah Uzur, BEI Dorong Revisi UU Pasar Modal Segera Selesai)

Namun menurut tim analis Mirae menilai pelaku pasar di tanah air harus mewaspadai tren yang terjadi di pasar keuangan global saat ini dengan terus naiknya harga ekuitas dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah di berbagai belahan dunia.

Di sisi lain sejumlah bank sentral di dunia memasang posisi dovish. Pelonggaran kebijakan moneter dengan turunnya suku bunga acuan diyakini dapat merangsang pertumbuhan dan mendorong harga saham naik.

Namun sejumlah investor meyakini perlambatan ekonomi global tidak dapat dihindari, sedangkan ruang ekspansi moneter dan fiskal terbatas. Sehingga muncul kekhawatiran pelonggaran kebijakan moneter tidak akan cukup untuk mencegah resesi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...