Indonesia Kekuatan Ekonomi Digital Terbesar di ASEAN

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mampu melahirkan produk internet dengan kualitas kelas dunia, seperti Tokopedia, Go-jek, dan Traveloka.

12 Juli 2019
Ekonomi digital, tokopedia
123rf

Pada 2015, Presiden Joko Widodo menegaskan visinya bahwa pada 2020 Indonesia harus menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Ketika itu, dia sedang memimpin delegasi Indonesia ke Silicon Valley di Amerika Serikat.

Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kabinet Kerja, Tokopedia dan empat perusahaan rintisan teknologi Indonesia lainnya turut serta. Itu adalah kali pertama saya berangkat ke Amerika Serikat untuk melihat langsung dan belajar dari perusahaan teknologi global dunia di Silicon Valley.

Advertisement

Dua tahun kemudian, tiga dari lima perusahaan rintisan Indonesia yang berangkat menjelma menjadi unicorn, sebuah perusahaan yang bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14 triliun). Tokopedia merupakan perusahaan pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan suntikan dana US$ 100 juta dari Sequoia Capital dan SoftBank.

Sequoia Capital adalah pemodal ventura di balik keberhasilan Google dan Apple, saat bisnis tersebut masih merupakan usaha yang dibangun di garasi. Sementara SoftBank adalah pemodal di balik keberhasilan Alibaba.

Kucuran dana investor global ke Indonesia ini menunjukkan kepercayaan global bahwa Indonesia tidak hanya sebagai pasar. Negara ini mampu menjadi pemain global di industri teknologi. Sebelumnya, mereka selalu fokus mengucurkan modal ke Amerika Serikat, Cina, dan India.

Pada dekade sebelumnya, pengguna internet di Indonesia harus puas hanya menggunakan produk buatan luar negeri. Kini, dengan kucuran investasi besar ke homegrown local entrepreneur dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mampu melahirkan produk internet dengan kualitas kelas dunia, seperti Tokopedia, Go-jek, dan Traveloka.

Industri teknologi dalam negeri telah menjadi primadona. Hal ini mendorong tumbuhnya sumber daya manusia (SDM) yang sangat diperlukan dalam Revolusi Industri 4.0. Miliaran dolar yang diinvestasikan membuat perusahaan teknologi Indonesia berlomba-lomba membangun SDM unggul. Karena itu adalah aset terbesar dalam perusahaan teknologi.

Diaspora Indonesia yang tadinya bekerja di perusahaan global berbondong-bondong pulang. Mereka adalah para lulusan terbaik dari universitas dalam maupun luar negeri. Para putra-putri terbaik bangsa yang tadinya bekerja di perusahaan multinasional memilih membangun produk internet global bersama perusahaan teknologi asal Indonesia. Contohnya, Tokopedia menerima lebih dari satu juta pelamar kerja dalam kurun waktu setahun terakhir.

Menuju Indonesia Maju

Tokopedia genap 10 tahun pada 17 Agustus 2019, dan pada satu dasawarsa ini berfokus menjadi perusahaan teknologi yang membantu masyarakat membangun bisnis e-commerce. Dalam model bisnisnya, Tokopedia tidak memiliki produk dan menjual produk secara langsung. Semua produk yang dijual dan dibeli adalah milik penjual yang bergabung dengan Tokopedia.

Maka, untuk 10 tahun berikutnya, Tokopedia ingin berfokus menjadi perusahaan teknologi yang membantu masyarakat Indonesia menjadi perusahaan teknologi. Apakah arti semangat ini?

Tokopedia akan membangun pemerataan ekonomi secara digital. Sehingga, pembangunan ekonomi tidak cukup hanya secara online atau e-commerce karena aktivitas ekonomi terbesar justru dilakukan secara offline.

Namun bukan berarti bisnis offline saat ini tidak dapat dijangkau oleh teknologi, contohnya toko-toko kelontong dan warung-warung tradisional. Mereka pada akhirnya harus siap bersaing dengan toko-toko retail modern dan toko-toko online.

mitra tokopedia
Mitra Tokopedia (Foto: Tokopedia)
 

Agar bisa bersaing dan relevan terhadap masyarakat, toko-toko kelontong dan warung-warung tradisional harus menggunakan teknologi. Tidak berarti mereka harus pindah menjadi e-commerce. Namun dengan teknologi, mereka bisa melakukan sourcing produk yang jauh lebih efisien.

Halaman:

William Tanuwijaya

Pendiri dan CEO Tokopedia. Dinobatkan World Economic Forum tahun 2016 sebagai salah seorang dari 15 pemimpin muda berpengaruh di Asia Pasifik. Visinya mengembangkan usaha digital untuk pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.