Penjualan Mobil Domestik Merosot 13% di Semester I 2019

Image title
Oleh Ekarina
17 Juli 2019, 11:00
Penjualan Mobil Domestik Turun, Penjualan Mobil Astra
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Kendaraan petugas PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) melintas di samping mobil yang siap diekspor di IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/7/2019). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan ekspor mobil dari Indonesia bisa mencapai 450 ribu unit pada tahun 2019, dimana target itu naik dari hasil pada 2018 yakni 346 ribu unit atau setara USD4,78 miliar..

Industri kendaraan hingga paruh pertama 2019 belum bergairah. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil semester I 2019 mencapai 481.577 unit, melemah 13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 553.773 unit kendaraan.

Penurunan penjualan kendaraan terjadi hampir di seluruh merek. PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan otomotif yang menguasai 53%pasar kendaraan nasional mencatat penurunan penjualan 5,5% pada semester I 2019. Sementara merek kendaraan non-Astra, juga terkoreksi 20%, lebih tinggi dari rata-rata domestik.

(Baca: Hari Kerja Sedikit, Penjualan Toyota Astra Anjlok 30,5% pada Juni 2019)

Penjualan kendaraan terbesar domestik, hingga saat ini masih ditempati Toyota dengan total penjualan sebanyak 155.139 unit dan Daihatsu di urutan ke dua dengan penjualan 87.023 unit pada semester I 2019. Namun, penjualan keduanya masing-masing turun 4,5% dan 9,06% di semester I 2019.

Setali tiga uang, tiga merek lain yang juga masuk dalam jajaran lima besar penjualan mobil nasional juga mencatat penurunan. Penjualan Mitsubishi -9,7% diikuti Honda -22,6% dan Suzuki -23,5%.

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto sebelumnya mengatakan, industri otomotif dalam negeri masih belum sepenuhnya menggeliat. Adapun target penjualan industri 1,1 juta unit kendaraan hingga akhir tahun, menurut dia, agak sulit terkejar.

Dia menyebut ada sejumlah faktor mempengaruhi pasar otomotif tahun ini, seperti momentum Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) serta efek perang dagang. "Siklus Pemilu memang seperti ini, market biasa menurun. Tapi kali ini kelihatannya dampaknya lebih besar dan berkepanjangan. Belum lagi efek perang dagang yang membuat konsumen jadi wait and see," katanya kepada Katadata.co.id Selasa (2/7).

(Baca: Gaikindo Dukung Impor Mobil Listrik untuk Buka Peluang Investasi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...