Dampak Penurunan Bunga Acuan ke Kredit Mobil Butuh Waktu 3 Bulan

Rizky Alika
19 Juli 2019, 05:25
Suasana pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Gedung Nusantara 2, ICE BSD,  Tanggerang,  Banten (18/7/2019). GIIAS digelar hingga 28 Juli 2019. Tiket masuk dibanderol mulai Rp50.000 untuk hari Senin - Jumat. Sementara untuk
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di Gedung Nusantara 2, ICE BSD,  Tanggerang,  Banten (18/7/2019). GIIAS digelar hingga 28 Juli 2019. Tiket masuk dibanderol mulai Rp50.000 untuk hari Senin - Jumat. Sementara untuk akhir pekan naik dua kali lipat menjadi Rp100.000 (Sabtu - Minggu). Tiket untuk VIP dibanderol Rp200.000.

Kalangan industri menilai penurunan bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate tidak akan langsung berdampak pada industri. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongki Sugiarto mengatakan, penyesuaian bunga kredit mobil perlu waktu.

Bagaimanapun, ia menyambut baik penurunan bunga acuan BI tersebut. "Menurut saya tidak mungkin cepat sekali. Minimal 3 bulan," kata dia di ICE BSD, Jakarta, Kamis (18/7).

Menurutnya, setiap leasing juga akan memperhatikan kompetitornya. Bila salah satu leasing telah menurunkan bunga kredit, perusahaan lainnya akan mengikuti agar kredit yang ditawarkan tetap kompetitif.

Penurunan bunga kredit oleh leasing juga dinilainya tak akan seketika mendorong kenaikan penjualan mobil. "Kan ada proses. Tidak mungkin hari ini diumumkan (bunga turun), besok konsumen berbondong-bondong beli mobil," ujarnya.

(Baca: BI: Aliran Masuk Modal Asing Sampai Juni 2019 Capai Rp 135,5 Triliun)

Selain itu, bila konsumen membeli mobil, pengiriman kendaraan tidak bisa segera dilakukan. Menurutnya, proses pengiriman mobil juga membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Meski begitu, ia turut menyambut baik penurunan bunga acuan BI tersebut. 

Adapun, BI memutuskan menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Penurunan ini merupakan yang pertama sejak delapan bulan lalu. Bank sentral sejak November lalu mempertahankan suku bunga acuan di 6%.

Perry pun menjelaskan, keputusan ini ditempuh sejalan dengan tetap rendahnya nilai inflasi. Selain itu, penurunan ini juga untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

(Baca: Bunga Acuan BI Turun 25 Basis Poin, Saham Bank Kakap Malah Turun)

Dengan penurunan bunga acuan ini, seluruh kebijakan bank sentral akan mendukung pertumbuhan ekonomi. "BI memandang masih terbuka ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif. Salah satunya bisa penurunan suku bunga kembali," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...