Ada Masalah Saldo Nasabah Error, Harga Saham Bank Mandiri Turun 0,95%

Image title
22 Juli 2019, 10:33
Bank Mandiri, dana nasabah Bank Mandiri, sistem error Bank Mandiri, saldo nasabah Bank Mandiri berubah
Agung Samosir|KATADATA
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga pukul 09.30 WIB telah turun 1,27%. Masalah perubahan saldo nasabah yang terjadi akhir pekan lalu menjadi salah satu sentimen negatif yang menyeret penurunan saham BMRI.

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibuka turun 0,95% ke level Rp 7.800 per saham pada pembukaan perdagangan Senin (22/7). Masalah perubahan saldo nasabah Bank Mandiri yang terjadi akibat sistem eror akhir pekan lalu menjadi salah satu sentimen negatif yang memengaruhi pergerakan saham emiten perbankan ini. 

Penurunan harga saham Bank Mandiri berlanjut. Hingga pukul 09.30 WIB, penurunan harga saham emiten berkode BMRI ini mencapai 1,27% ke level Rp 7.775 per saham. Volume transaksi saham mencapai 7,38 juta saham dengan nilai transaksi Rp 57,5 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 1.294 kali.

Saham-saham bank BUMN lainnya, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hingga 09.30 WIB masih stagnan di level Rp 8.900 per saham. Begitu pula dengan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang stagnan di level Rp 2.430 per saham. Sementara itu, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,22% menjadi Rp 4.490 per saham.  Bank swasta nasional terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), harga sahamnya juga naik 0,40% menjadi Rp 31.125 per saham.

Sabtu (20/7) lalu, sebagian nasabah Bank Mandiri melaporkan adanya perubahan saldo pada rekeningnya, ada yang bertambah saldonya, ada juga yang berkurang.  Manajemen Bank Mandiri menyatakan perubahan drastis saldo rekening yang dialami nasabah bukan disebabkan penipuan atau fraud. Perubahan saldo terjadi karena sistem eror saat proses backup data rutin dilakukan.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, jika yang terjadi adalah fraud maka seharusnya saldo nasabah berkurang. Namun, yang terjadi adalah saldo nasabah ada yang bertambah dan berkurang secara acak (random). Ia pun menjelaskan kronologi sistem eror yang menyebabkan 10% nasabah atau sekitar 1,5 juta nasabah Bank Mandiri mengalami perubahan saldo.

"Jadi ini tidak ada fraud, hanya terjadi gangguan saat backup data. Ini tengah kami perbaiki," kata Rohan saat Konferensi Pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7). Gangguan semacam ini baru pertama kali dialami Bank Mandiri.

(Baca: Bank Mandiri Blokir 2.670 Rekening yang Saldonya Bertambah dan Dipakai)

BI Diminta Bertindak Tegas

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) meminta Bank Indonesia (BI) bertindak tegas terhadap penyelenggara sistem pembayaran, bila terbukti lalai sehingga menyebabkan kerugian kepada konsumen. Hal ini merupakan buntut dari insiden perubahan saldo nasabah Bank Mandiri.

Tindakan tegas tersebut berupa dorongan pemulihan hak konsumen yang dirugikan hingga penguatan sanksi. “Bank Indonesia ke depan perlu menerapkan mekanisme denda atas gagalnya sistem pembayaran seperti ini oleh penyelenggara,” demikian tertulis dalam siaran pers, Sabtu (20/7).

Koordinator Komisi Kerja Sama dan Kelembagaan BPKN Nurul Yakin Setyabudi mendesak adanya revisi Peraturan BI tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran. Revisi untuk memperluas cakupan dan meningkatkan kapasitas BI dalam perlindungan konsumen. “Hal ini selaras dengan peningkatan inovasi teknologi informasi dan peningkatan transaksi perdagangan melalui sistem elektronik,” kata dia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga meminta Bank Mandiri segera melaporkan permasalahan yang menyebabkan terjadinya perubahan dana nasabah.  Bank pelat merah itu juga diminta menyampaikan langkah-langkah yang akan mereka lakukan. Dalam siaran pers yang dirilis Minggu (21/7) malam, OJK meminta kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. OJK pun akan terus memonitor upaya mitigasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri dalam mengatasi masalah teknologi informasi di  bank tersebut.

(Baca: OJK Minta Bank Mandiri Jelaskan Perubahan Saldo Jutaan Nasabahnya)

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...