Bangun SPLU, PLN Hitung Kebutuhan Energi Motor Listrik

Rizky Alika
22 Juli 2019, 11:00
Presiden Joko Widodo menjajal motor listrik buatan dalam negeri Gesits seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terlibat proses produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018). Audiensi tersebut membahas persiapan produk
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo menjajal motor listrik buatan dalam negeri Gesits seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terlibat proses produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018). Audiensi tersebut membahas persiapan produksi massal sepeda motor listrik Gesits.

PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memperhitungkan kebutuhan listrik saat membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). General Manager Unit Induk Distribusi (UID) PLN Disjaya Ikhsan Asaad mengatakan, setiap seribu motor pengguna SPLU, kebutuhan listrik meningkat 2 megawatt (MW) per hari.

"Jadi kalau ada seribu pengguna motor, satu hari charging sampai 2 ribu kWh atau 2 MW," kata dia kepada katadata.co.id, akhir pekan lalu.

Menurutnya, rata-rata pemakaian listrik mencapai 2 kWh per pelanggan per hari. Sementara, rata-rata kapasitas baterai motor mencapai 2-5 kWh.

Kemudian, rata-rata kapasitas skutik VIAR Q1 dengan baterai 60 volt 20 Ah mencapai 1.200 VAH atau setara 1,2 kWh serta motor Gesits sebesar 5 kWh. Sebanyak 85% pengguna mengisi daya listrik pada malam hari di rumah.

(Baca: PLN Sebut Butuh Ubah PP untuk Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

Saat ini, Jakarta sudah memiliki 1.847 SPLU. SPLU tersebut terdiri dari berbagai jenis, yaitu standing/tower (berdiri di atas tanah), hook/pole mount (cantol di tiang), hang/wall mount (tempel di dinding), stall/pedestal, dan standing/tower versi 2018.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...