Riset CSIS: Grab Beri Surplus Ekonomi Rp 46 Triliun di Jabodetabek

Cindy Mutia Annur
23 Juli 2019, 20:52
Grab, surplus Jabodetabek
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4).

Riset Centre for International and Strategic Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menyebut bahwa layanan on demand Grab disebut memberikan keuntungan alias surplus sekitar Rp 46,14 triliun bagi konsumennya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2018. Jumlah tersebut terdiri dari surplus bagi konsumen mencapai Rp 5,73 triliun, sedangkan GrabCar berkontribusi sebesar Rp 40,41 triliun.

Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal mengatakan, surplus konsumen merupakan manfaat yang diperoleh konsumen dari membeli barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah dari jumlah maksimal kesediaan membayar. Ia mencontohkan, kesediaan membayar salah seorang konsumen untuk ongkos transportasi ke bandara adalah Rp 200 ribu. Jika harga yang ditawarkan Grab ke bandara Rp 150 ribu, maka orang tersebut memperoleh surplus konsumen sebesar Rp 50 ribu.

"Surplus konsumen yang dikontribusikan oleh Grab memungkinkan pelanggan menghemat ongkos transportasi mereka, dan menggunakannya untuk membeli barang atau jasa lainnya yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya," ujar Yose saat ditemui di acara Benefits of Digital Economy di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (23/7).

(Baca: Grab Bantu Luhut Promosi Empat Destinasi dari 10 Bali Baru)

Ia melanjutkan, riset tersebut mencoba menghitung kontribusi teknologi Grab sebagai salah satu pelaku industri teknologi digital yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya, riset itu tidak hanya mengungkapkan berbagai manfaat yang didapatkan oleh mitra Grab seperti mitra pengemudi maupun mitra usaha, tetapi juga manfaat bagi pelanggan dan pengguna.

Temuan surplus konsumen ini juga konsisten dengan hasil survei CSIS-Tenggara Strategics terhadap 500 konsumen di lima kota yakni Jakarta, Bandung,  Surabaya, Makassar dan Medan pada November sampai Desember 2018.

Survei tersebut menemukan fakta bahwa walaupun 72% konsumen memiliki kendaraan pribadi roda dua dan 28% memiliki kendaraan pribadi roda empat. Mereka lebih memillih GrabBike dan GrabCar karena beberapa alasan, di antaranya harga yang lebih terjangkau serta pelayanan yang aman dan nyaman.

Selain itu, tersedianya pilihan moda transportasi dengan harga yang lebih terjangkau memberikan konsumen kesempatan  untuk berhemat, khususnya bagi 41,2% konsumen yang memiliki tanggungan.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...