Bappenas Rancang Tiga Skenario Pertumbuhan Ekonomi 2020-2024
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya telah menyusun tiga skenario pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020-2024. "Tiga skenario itu rata-rata 5,4%, lalu 5,7%, dan 6,0%," ujarnya di Hotel DoubleTree Hilton, Jakarta, Rabu (24/7).
Ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi nantinya akan didorong melalui perbaikan empat faktor. Keempat faktor tersebut yakni peningkatan pendidikan dan investasi, serta perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pasar tenaga kerja.
Semua kementerian dan lembaga nantinya harus mendorong investasi hingga 7,3% atau bahkan 8%. Salah satu caranya dengan memangkas regulasi dan mempercepat reformasi birokrasi. "Ini karena pertumbuhan ekonomi kita tak bisa kalau hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga," ucap dia.
Secara rinci, Bappenas menggambarkan Produk Domestik Bruto (PDB) 2020-2024 yakni dari sisi produksi industri bertumbuh 5,3% sampai 7,0%. Lalu, untuk pertanian ditargetkan 3,8%-3,9%. Dari sisi produksi pertambangan tumbuh 1,7%-1,9%, listrik 4,4%-4,8%, dan konstruksi berkisar 5,8%-6,2%.
Selain itu, PDB dari sisi transportasi tumbuh 7,2%-7,3%, informasi dan komunikasi 7,4%-8,2%, jasa keuangan 6,3%-7,2%, dan perdagangan di kisaran 5,5%-6,2%.
Sementara itu, gambaran PDB pengeluaran sepanjang 2020-2024 dari Bappenas yakni konsumsi rumah tangga dan LNPRT tumbuh 5,1%-5,3%, sektor konsumsi pemerintah 4,8%-5,8%, investasi 7,3%-8,0%, ekspor 5,3%-7,7% dan impor 5,6%-7,2%.
Adapun Bappenas merancang tingkat kemiskinan 2020-2024 akan berada pada 6,5%-7,0%. Indeks Gini Rasio diprediksi dalam kisaran 0,370-0,374. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) berada pada 4,0%-4,6%. Dan terakhir, untuk indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan 75,54.
(Baca: Faisal Basri: RI Bisa Bangkrut kalau Bangun Infrastruktur Tanpa Swasta)
Bambang mengatakan, infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya. "Pada 2020-2024 infrastruktur masih akan menjadi prioritas lanjutan dari pemerintahan periode kedua Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Fokus pemerintah dalam membangun infrastruktur tidak sekadar pada pembangunan jalan saja tapi terkoneksi dengan kawasan ekonomi khusus, pariwisata, sektor pertanian hingga kawasan perikanan. Meskipun tak secara langsung, ia meyakini pembangunan infrastruktur nantinya akan berdampak beberapa tahun ke depan pada ekonomi Indonesia.
Bambang turut menjelaskan beberapa prioritas infrastruktur lima tahun ke depan. "Nantinya infrastruktur akan diprioritaskan untuk konektivitas ke kawasan industri kecil, kawasan ekonomi khusus, kawasan wisata, pertanian, dan perikanan," ujarnya.
Selain infrastruktur, pemerintah juga akan fokus terhadap pembangunan SDM. Adapun prioritas utama pembangunan SDM nantinya yakni pada sektor pendidikan dan kesehatan yang kini menjadi perhatian.
(Baca: Pemerintah dan DPR Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 2019 Sebesar 5,2%)