Meski IHSG Akhir Pekan Anjlok 1,19%, Saham Lapis 2 dan 3 Untung Besar

Happy Fajrian
26 Juli 2019, 20:49
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG Jumat (26/7) ditutup dengan penurunan sebesar 1,19% ke level 6.325,24. Saham pendatang baru, FITT, hari ini cuan hingga 29%.
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG Jumat (26/7) ditutup dengan penurunan sebesar 1,19% ke level 6.325,24. Saham pendatang baru, FITT, hari ini cuan hingga 29%.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini dengan rapor merah. IHSG Jumat (26/7) sore ditutup turun 76,13 poin atau 1,19% ke posisi 6.325,24.

Dilansir dari Antara, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengatakan, salah satu faktor yang mendorong IHSG turun hari ini yaitu kinerja bursa di Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang juga bergerak turun.

"Penyebabnya ialah terkait dengan meningkatnya sentimen no-deal Brexit sejak pelantikan Boris Johnson menjadi perdana menteri Inggris," jelas Nafan di Jakarta, Jumat (26/7).

Selain itu, lanjut Nafan, terkait dengan penetapan suku bunga bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang dipertahankan sebesar 0%. Padahal sebelumnya Gubernur ECB menjanjikan pelonggaran moneter. Kemudian, memburuknya kinerja Boeing juga turut mempengaruhi pelemahan indeks di AS.

(Baca: KICI: Saham Sektor Keuangan Paling Prospektif Tiga Bulan Mendatang)

Menurut data RTI Infokom, total transaksi saham hari ini mencapai Rp 7,99 triliun dari 17,91 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 491.086 kali oleh investor. Sebanyak 118 saham naik, 307 saham turun, dan sisanya tak bergerak.

Meski IHSG berakhir dengan penurunan yang cukup signifikan, beberapa saham mencatatkan namanya dalam jajaran saham top gainers pada perdagangan hari ini. Saham tercuan hari ini bahkan membukukan kenaikan harian hingga 29%.

Saham tersebut yaitu PT Hotel Fitra International Tbk (FITT). Harga saham emiten yang baru melantai di bursa pada 11 Juni 2019 ini naik dari Rp 100 per saham menjadi Rp 129 per saham.

Saham perusahaan yang lini bisnisnya adalah perhotelan serta jasa tour and travel ini pada hari perdagangan perdananya bahkan mengalami kenaikan hingga 69,11%.

(Baca: Rugi dalam Penyajian Ulang Laporan Keuangan 2018, Saham Garuda Merosot)

Setelah FITT, PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) berada di posisi kedua dengan kenaikan sebesar 24,4% dari Rp 270 per saham menjadi Rp 336 per saham. Bliss Properti juga merupakan emiten baru di bursa yang resmi go public pada 10 Mei 2019.

Sejak resmi go public, saham POSA telah meroket naik 124% dari harga penawaran perdananya Rp 150 per saham menjadi Rp 336 pada penutupan perdagangan hari ini. Namun sejak IPO, harga saham POSA bergerak cukup liar karena sempat naik signifikan ke level Rp 755 per saham dan turun hingga ke level Rp 196 per saham.

Karena fluktuasi harga yang signifikan tersebut, salah satu investor pemegang saham ini pun menuduh pemegang saham pengendali POSA melakukan manipulasi harga sahamnya.

Tuduhan tersebut pun dibantah oleh manajemen Bliss Properti. Menurut mereka tuduhan manipulasi harga saham tidak berdasar karena kenaikan atau penurunan harga saham ditentukan oleh mekanisme pasar.

(Baca: Jababeka Terancam Default, OJK Kaji Dokumen Perubahan Pengurus)

Setelah POSA di posisi ketiga ada saham PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang mencatatkan kenaikan 21,1%, dari Rp 90 per saham menjadi Rp 109 per saham. Emiten ini bergerak di bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batubara serta jasa pelabuhan melalui entitas anaknya PT Truba Dewata Guna Prasada.

Di posisi keempat, saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang naik 20,3% dari Rp 374 per saham menjadi Rp 450 per saham. Kegiatan utama emiten ini adalah bergerak di bidang penjualan dan distribusi produk-produk fotografi.

Kemudian di posisi kelima dengan kenaikan sebesar 20% dari Rp 1.175 per saham menjadi Rp 1.410 per saham yaitu PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO). Menurut data BEI, saham emiten produsen logam ini telah naik signifikan sejak awal Juli 2019.

Pada akhir Juni 2019, saham PICO diperdagangkan di level Rp 306 per saham. Artinya, sepanjang Juli 2019 harga saham PICO telah naik 360,8%. Atas kenaikan harga yang signifikan ini pihak bursa menghentikan sementara perdagangan saham ini mulai Senin 29 Juli 2019 besok.

(Baca: Fitch Ungkap Problem Berat Keuangan Grup Duniatex)

10 Saham Top Gainers Hari Ini

No.PerusahaanKodeHarga (25/7)Harga (26/7)Perubahan (%)
1.Hotel Fitra International TbkFITT10012929,0
2.Bliss Properti Indonesia TbkPOSA27033624,4
3.Dwi Guna Laksana TbkDWGL9010921,1
4.Perdana Bangun Pusaka TbkKONI37445020,3
5.Pelangi Indah Canindo TbkPICO1.1751.41020,0
6.Cottonindo Ariesta TbkKPAS11613819,0
7.Yanaprima Hastapersada TbkYPAS42250018,5
8.Arkadia Digital Media TbkDIGI1.7001.97516,2
9.Eastpark Hotel TbkEAST13014914,6
10.Pikko Land Development TbkRODA25028614,4

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)

Reporter: Happy Fajrian

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...