Tarik Menarik Wacana Bergabungnya Gerindra di Koalisi Jokowi

Image title
27 Juli 2019, 11:04
Jokowi, Gerindra gabung koalisi Jokowi, Prabowo
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.
Presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo memberikan keterangan usai pertemuan dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) di Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Di tengah hangat wacana bergabungnya Gerindra dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, Jokowi membuat pernyataan mengenai kekuatan koalisi. Jokowi menilai kekuatan koalisi sudah cukup saat acara pembubaran TKN di Restoran Seribu Rasa di Menteng, Jakarta, Jumat (26/7).

"Kalau ditanya kekuatan sudah cukup, saya jawab sudah cukup," kata Jokowi.

Advertisement

Saat ini terdapat lima partai politik koalisi pengusung Jokowi yang mendapat kursi di DPR. Kelima partai politik yakni PDI-P, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem yang menguasai sekitar 60% kursi di DPR.

(Baca: Jokowi Akan Bahas Susunan Kabinet Bersama Pimpinan Parpol Koalisi)

Partai koalisi cenderung menutup pintu bagi parpol lain yang pernah mengusung Prabowo-Sandiga Uno. Namun, konfigurasi ini berubah setelah Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri bertemu dengan Prabowo. Kedua tokoh dipertemukan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan yang dikenal sebagai orang kepercayaan Megawati.

Usai pertemuan dengan Prabowo pada Rabu (24/7), Megawati menyatakan menyerahkan keputusan penambahan koalisi kepada Jokowi. "Karena pada beliaulah hak prerogatif itu ada, bukan pada saya. Kalau usul dan saran, saya bisa sampaikan,” kata Megawati.

(Baca: Budi Gunawan Jadi Perantara dalam Pertemuan Prabowo dan Megawati)

Saat pertemuan Megawati dan Prabowo berlangsung, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh malah menggelar pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kepada media, Surya menyinggung potensi dukungan kepada Anies pada Pilpres 2024.

Dua hari sebelum pertemuan itu, Surya juga mengumpulkan empat parpol koalisi Jokowi membahas kemungkinan bergabungnya Gerindra. Ketika itu, Sekjen Nasdem, Johny G Plate menyebutkan partai koalisi Jokowi - Ma'ruf itu sudah terlalu banyak dan sepakat untuk tidak menambah barisan partai koalisi yang baru.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement