Bos Softbank Berencana Investasi di Ekosistem Mobil Listrik Indonesia
Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Softbank Masayoshi Son mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas tentang komitmen investasi ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Son mengatakan bahwa Softbank berencana menyuntikkan modal untuk pembangunan SPLU (stasiun penyedia listrik umum), pabrik manufaktur baterai lithium, serta kendaraan mesin listrik. Dia menjelaskan, Softbank akan melakukan kajian untuk investasi tersebut.
"Kami sangat tertarik pada kendaraan listrik, baterai, dan sistem listrik sebagai energi, kami akan investasi pada ekosistem," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/7).
Dia mengungkapkan, Softbank berkomitmen membantu pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Sehingga, dia juga mempelajari potensi investasi untuk bahan bakar yang menggunakan solar, angin, bahkan geothermal.
(Baca: Bos Softbank Temui Jokowi, Bawa CEO Grab dan Tokopedia)
Menurut Son, salah satu opsi skema investasi adalah kerja sama dengan perusahaan lokal. Namun, dia tidak mengungkapkan rencana lebih jauh untuk investasi energi. "Kami ingin membuat langit Jakarta kembali jadi biru," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pengembangan ekosistem mobil listrik bakal menjadi proyek percobaan di Jakarta. Dia menargetkan, persiapan pengembangan ekosistem mobil listrik bakal selesai dalam waktu tiga tahun, sejalan dengan investasi Softbank.
Luhut mengungkapkan, komitmen investasi Softbank di Indonesia dalam tiga tahun ke depan bisa mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun (kurs Rp 14.000/dolar AS), termasuk suntikan modal baru kepada Grab sebesar US$ 2 miliar. Namun, untuk investasi lainnya, Luhut mengungkapkan bahwa Softbank masih melakukan pengkajian.
Investasi di Digital
Selain itu, Luhut menambahkan, Softbank juga bakal investasi kepada perusahaan digital kecil lain seperti Aruna yang bergerak pada sektor maritim. "Kami sedang dalam diskusi, mungkin pelaku usaha kecil juga, tidak hanya Grab dan Tokopedia," ujar Luhut.
(Baca: Bos Softbank Bertemu Jokowi Senin Pekan Depan, Apa yang Ditawarkan?)
Terkait suntikan modal baru kepada Grab sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun, Son menjelaskan bahwa investasi tersebut untuk pengembangan research & development (R&D), serta untuk membuka kantor pusat atau headquarters perusahaan digital asal Singapura tersebut di Indonesia.
Menurut Son, investasi baru tersebut bakal membuat Grab sebagai unicorn ke-5 di Tanah Air. Dia juga mengungkapkan potensi penambahan modal baru kepada Tokopedia. Apalagi, Tokopedia sudah menyumbang satu persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
Dia menambahkan, investasi Softbank kepada unicorn di Indonesia adalah untuk pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. "Kami akan investasi lagi untuk unicorn, serta membantu penciptaan unicorn," kata Son menambahkan.
(Baca: Grab Dapat Tambahan Modal Rp 4,2 Triliun dari Invesco )