BKPM: Investasi ke Unicorn Indonesia Masuk Lewat Singapura
Indonesia memiliki tiga unicorn yakni Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak, serta satu decacorn yaitu Gojek. Namun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan, investasi keempat startup itu tidak tercatat di Tanah Air, melainkan Singapura.
Unicorn adalah sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn disematkan kepada perusahaan rintisan dengan nilai lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.
Berkaca dari besarnya nilai valuasi keempat startup itu, semestinya investasi yang masuk ke Indonesia juga meningkat. “Uang yang masuk ke keempat unicorn Indonesia itu lewat Singapura,” kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong di kantornya, Jakarta, Selasa (30/7).
(Baca: Dapat Tambahan Modal dari Visa, Gojek Perkuat Layanan Keuangan)
Kantor pusat ketiga unicorn dan satu decacorn itu memang berada di Indonesia. Namun, induk usahanya terdaftar di Singapura. Alhasil, investasi ke keempat startup tersebut tidak tercatat sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia.
Induk usaha keempat perusahaan rintisan tersebut menggunakan dana segar yang diperoleh untuk keperluan operasional di Indonesia. Uang itu langsung dibayarkan ke perusahaan di Tanah Air seperti vendor, iklan, sewa kantor, dan lainnya.
“Jadi sedikit membingungkan. Kan ada pengumuman Grab akan investasi sekian, Gojek dapat pendanaan miliaran dolar (Amerika Serikat/AS). Kok tidak muncul-muncul lagi dalam bentuk arus modal masuk berbentuk investasi, tetapi berupa pembayaran langsung,” kata dia.
Bahkan, riset Google dan Temasek menyebut keempat perusahaan itu sebagai unicorn Singapura. "Di riset itu, keempat unicorn Indonesia diklaim sebagai milik mereka (Singapura). Saya tidak mengerti juga," kata Thomas.
(Baca: Traveloka Dikabarkan Menjajaki Pendanaan Rp 7,1 Triliun)
Gojek misalnya, mendapat tambahan modal dari Mitsubishi, Siam Commercial Bank (SCB), dan Visa awal tahun ini. Perusahaan tersebut juga memperoleh dana segar US$ 100 juta dari Astra Internasional pada Maret lalu.
Lembaga riset CB Insights dalam laporan bertajuk The Global Unicorn Club menyebutkan, bahwa valuasi PT Karya Anak Bangsa atau Gojek sudah mencapai US$ 10 miliar. Bahkan, Gojek disebut-sebut menerima dana segar US$ 3,3 miliar lewat putaran pendanaan seri F-II per 5 Maret 2019.
Tokopedia pun mendapat pendanaan US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun dari Softbank dan Alibaba pada Desember 2018 lalu. Sedangkan Bukalapak mengantongi investasi US$ 50 juta atau sekitar Rp 706,6 miliar dari Mirae Asset Daewoo dan Naver Asia Growth Fund pada Januari lalu.
Lalu, Traveloka dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana segar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun. Kabarnya, putaran pendanaan itu akan ditutup dalam dua bulan ke depan.
(Baca: Bos Softbank Bertemu Jokowi, CEO Tokopedia Berharap Ada Investasi Baru)