Kurs Rupiah Melemah Jadi 14.100 per US$ Imbas Penurunan Bunga The Fed
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (1/8), dibuka melemah 46 poin ke level Rp 14.067 per dolar AS dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Menurut data Bloomberg, pelemahan ini terus terjadi. Rupiah terus tertekan jadi Rp 14.104 per dolar AS sampai dengan pukul 08.45 WIB.
Mata uang greenback mengalami penguatan signifikan setelah bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Gubernur The Fed Jerome Powell menempuh kebijakan pelonggaran moneter pertama sejak krisis keuangan finansial menerpa negara itu pada 2008 lalu.
Dalam konferensi persnya semalam, Powell mengatakan, kebijakan ini bukan awal rangkaian panjang pemangkasan suku bunga. Tapi pada saat yang sama ia juga berkata, "Saya tidak bilang penurunannya hanya sekali." Suku bunga acuan AS saat ini berada di kisaran 2%-2,25%.
Pelaku pasar memprediksi kebijakan ini akan kembali dilakukan The Fed tahun ini. Namun, perkataan Powell juga menjadi indikasi tak ada pemotongan serupa pada tahun depan.
(Baca: Rupiah Menguat Tipis ke Rp 14.016/US$ Jelang Penurunan Suku Bunga Fed)
"Pernyataan dari Powell menunjukkan langkah tidak terlalu dovish (konservatif), jadi ini menjadi konfirmasi akan ada pemotongan selanjutnya," kata kepala strategi nilai tukar dari Mizuho Securities, Tokyo, Masafumi Yamamoto, seperti dikutip dari Reuters.
Indeks dolar AS naik ke 98,516. Angka ini hampir mendekat level tertinggi dalam dua tahun terakhir di 98,683. Nilai tukar euro terhadap dolar turun 0,2%. Begitu pula dengan yen Jepang yang melemah 0,4% pada pembukaan perdagangan di kawasan Asia Pasifik.
Terhadap mata uang Korea Selatan pun dolar AS perkasa. Pelemahan won saat ini mencapai 0,3%. Nilai tukar dolar Singapura saat ini juga melemah 0,04%, peso Filipina 0,35%, ringgit Malaysia 0,42%, dan yuan Tiongkok 0,29%.
(Baca: Pertama Kali The Fed Pangkas Bunga Sejak 2008, Bursa AS Kompak Anjlok)