PGN Berharap AMDAL Proyek Terminal LNG Teluk Lamong Segera Terbit
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tengah menunggu Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) untuk proyek terminal gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) Teluk Lamong di Jawa Timur. Jika Amdal telah terbit, proses konstruksi bisa segera dimulai.
Direktur Komersial PGN LNG Andi Sangga Prasetia berharap segera mendapatkan AMDAL mengingat proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2019. "Kalau lahan sudah ada. Sebagai terminal eksisting (AMDAL) sudah ada, mungkin hanya perlu revisi. Harapannya tidak buat izin baru," ujar Andi saat ditemui di acara Gas Indonesia and Exhibition, Kamis (1/8).
(Baca: Pertamina Proyeksi Indonesia Defisit Gas Mulai 2035)
Jika AMDAL terbit, Andi optimistis pembangunan terminal LNG tersebut bisa rampung pada kuartal keempat 2019. Apalagi peralatan untuk membangun terminal sudah didatangkan dari luar negeri dan siap digunakan. "Tinggal dipasang. Harapannya beli barang tinggal dirakit," ujarnya.
Terminal LNG di Jawa Timur tersebut akan memiliki kapasitas regasifikasi 40 juta british thermal per hari (BBTUD). Kapasitas ini akan dikembangkan sesuai kebutuhan energi di wilayah tersebut. "Itu tergantung dari respon market-nya. Itu sesuai kebutuhan internal PGN dulu. Kalau ada demand, bisa kita upgrade sesuai kebutuhan," kata Andi.
Pembangunan proyek tersebut merupakan kerja sama antara PGN melalui anak usaha PT PGN LNG Indonesia dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Nantinya terminal LNG tersebut tidak hanya melayani kebutuhan energi di Jawa Timur, tetapi bisa melayani kebutuhan energi hingga Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mayoritas pasokan LNG untuk terminal tersebut akan diambil dari kilang Bontang.