Tiongkok Larang Tulisan Arab dan Logo Halal di Pertokoan dan Restoran

Happy Fajrian
1 Agustus 2019, 07:33
Logo halal di sebuah restoran di Tiongkok ditutup setelah pemerintah Tiongkok melarang penggunaan tulisan Arab di restoran dan pertokoan di sana.
Reuters
Logo halal di sebuah restoran di Tiongkok ditutup setelah pemerintah Tiongkok melarang penggunaan tulisan Arab di restoran dan pertokoan di sana.

Tekanan terhadap komunitas Muslim di Tiongkok semakin meningkat. Otoritas Tiongkok di Beijing dilaporkan telah memerintahkan penghapusan logo halal berbahasa Arab dan simbol-simbol terkait Islam di restoran dan tempat makan halal.

Dilansir dari Reuters, karyawan di sejumlah restoran dan pertokoan di Beijing yang menjual produk halal mengaku dalam beberapa hari terakhir mereka didatangi oleh pegawai pemerintah yang memberitahu mereka agar menghapus simbol-simbol yang berkaitan dengan Islam, seperti bulan sabit dan kata "halal" yang ditulis dalam bahasa Arab di nama toko mereka.

Seorang manajer toko mie di Beijing mengatakan bahwa dia didatangi pegawai pemerintah dari berbagai kantor yang memintanya agar menutupi tulisan Arab "halal" pada nama tokonya. Ia pun menutup tulisan Arab “halal” dengan diawasi langsung oleh pegawai tersebut.

"Mereka mengatakan ini adalah budaya asing dan Anda seharusnya menggunakan budaya China," kata manajer toko mie tersebut dan sejumlah pemilik serta karyawan restoran yang diwawancarai oleh Reuters.

(Baca: Proyek OBOR Tiongkok: Kontroversial di Asia, Didukung Arab dan Rusia)

Aksi menentang logo bahasa Arab dan simbol-simbol Islam menandai babak baru dalam upaya untuk memastikan agama-agama di Tiongkok sesuai dengan budaya arus utama di sana yang mendapat momentum sejak 2016. Aksi tersebut meliputi penghapusan kubah bergaya Timur Tengah di banyak masjid di seluruh negeri dan digantikan dengan pagoda-pagoda bergaya Tiongkok.

Tidak hanya Terhadap Komunitas Muslim

Tidak hanya komunitas Muslim yang mendapatkan perlakuan tersebut. Pihak berwenang Tiongkok juga telah menutup banyak gereja Kristen bawah tanah, dan menghancurkan berbagai simbol salib di sejumlah gereja yang dianggap ilegal oleh pemerintah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...