Kinerja Keuangan Hero dan Retail Grup Lippo Jeblok di Semester I 2019

Image title
Oleh Ekarina
2 Agustus 2019, 17:05
Laba, Rugi, Hero, Grup Lippo, Retail
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Supermarket Hero di kawsan Permata Hijau, Jakarta Utara (14/1). PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terpaksa harus menutup sebanyak 26 gerainya baik yang terdiri dari gerai Giant dan Hero serta harus memangkas sebanyak 523 karyawan.

Kinerja industri retail belum menunjukkan perbaikan tahun ini. Hal tersebut setidaknya terlihat dari kinerja keuangan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) dan perusahaan retail modern milik konglomerasi Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang masih anjlok di semester I-2019.

Hero Supermarket membukukan penjualan bersih sebesar Rp 6,67 triliun pada enam bulan pertama 2019. Jumlah tersebut turun 2,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,84 triliun. Sementara di posisi laba kotor, perseroan hanya mencatat kenaikan sebesar 0,5% menjadi Rp 1,83 triliun.

Adapun keuntungan atau laba tahun berjalan HERO pada semester lalu turun drastis 77% menjadi hanya sekitar Rp 8 miliar dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34 miliar.

Presiden Direktur Hero, Patrik Lindvall mengatakan penjualan perusahaan yang 2,5% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dipengaruhi oleh rencana optimalisasi toko perseroan untuk menunjang revitalisasi pada bisnis
makanan.

(Baca: Strategi Bertahan, Giant Tutup 6 Gerai)

Seperti diketahui, pada Mei lalu perusahaan baru saja menutup enam unit gerai di beberapa lokasi di Jabodetabek. Penutupan gerai tersebut diakui perusahaan sebagai upaya transformasi bisnis agar bisa bersaing di industri retail yang kompetitif dan untuk memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang.

Namun, Patrick menyatakan, bisnis non-makanan, IKEA dan Guardian memiliki kinerja kuat dengan pertumbuhan penjualan keduanya mencapai dua digit.

Kienrja IKEA, menurut dia, terus berkembang pesat lantaran ditopang pertumbuhan bisnis e-commerce melalui website resmi perusahaan yang berhasil diluncurkan ulang pada akhir tahun lalu dan penambahan lebih banyak titik penjemputan (pick-up point) ke dalam jangkauannya.

Sementara untuk gerai kecantikan Guardian, perusahaan telah mempertahankan posisi harga pasar yang kuat melalui serangkaian renovasi gerai. Dengan fokus penjualan pada kategori produk kecantikan dan penambahan produk-produk bersertifikat halal, diklaim telah mendapat sambutan positif pelanggan sehingga menghasilkan peningkatan penjualan.

(Baca: Buka-Tutup Gerai, Strategi Bertahan di Tengah Ketatnya Persaingan)

Meski demikian, sejalan dengan meningkatnya penjualan dan kontribusi unit usaha, HERO juga terus melakukan ekspansi gerai. Hal ini yang kemudian ikut mempengaruhi profitabilitas perseroan, mengingat biaya pra-pembukaan toko cukup besar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...