Layanan Komunikasi, Bank, KRL Lumpuh Lebih 6 Jam Akibat Listrik Mati
Sejak sekitar pukul 11.50 WIB, listrik mati di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Gangguan pada transmisi Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu mengakibatkan layanan komunikasi hingga perbankan tergganggu.
Beberapa warganet mengeluhkan layanan PT XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, PT Hutchison 3 Indonesia hingga PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang tidak bisa digunakan sejak siang tadi. Hal itu terjadi berbarengan dengan padamnya listrik.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, telah terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sekitarnya. Perusahaannya pun masih mengkaji jumlah perangkat jaringan yang terkena dampak.
Ia memastikan, tenaga listrik cadangan (back up power) berfungsi maksimal. "Kami akan terus memonitor kondisi perangkat jaringan dan memastikan layanan tetap berjalan normal untuk menjaga kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi," katanya dalam siaran pers, Minggu (4/8).
Hal senada disampaikan oleh Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih. Kualitas layanan XL Axiata menurun, khususnya di wilayah yang mengalami pemadaman listrik.
XL Axiata memohon maaf atas adanya penurunan kualitas jaringan ini. "Saat ini, tim teknis kami di lapangan terus berusaha mengatasinya dengan menghidupkan cadangan daya yang sudah disiapkan," kata dia.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk mengatakan, 10% jaringannya terkena dampak pemadaman listrik. Indosat pun mengirim tim teknikal untuk melakukan pemulihan terhadap sarana dan prasarana layanan.
"Kami akan terus memonitor jaringan kami agar normal kembali sesegera mungkin. Oleh karena itu kami memohon maaf kepada para pelanggan atas ketidaknyamanan yang dirasakan," kata Turina.
(Baca: Listrik Padam Lebih dari 10 Jam, Ini Penjelasan PLN)
Layanan kedua yang mengalami gangguan akibat pemadaman listrik adalah perbankan. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, perusahaannya memiliki genset untuk menyediakan pasokan listrik.
"Meski demikian, kami memperkirakan beberapa ATM yang berlokasi di luar cabang Bank Mandiri atau di gedung yang tidak memiliki genset, akan mengalami gangguan karena daya tahan baterai (UPS) hanya satu sampai dua jam," kata dia.
Rohan memastikan, layanan mandiri online tetap berjalan normal. Namun, layanan ini dapat terimbas jika jaringan seluler di lokasi nasabah terganggu. "Kami terus memastikan bahwa layanan perbankan Bank Mandiri tetap berfungsi," katanya.
Hal serupa dialami PT Bank Central Asia (BCA). "Pemadaman listrik mengakibatkan terganggunya sebagian layanan ATM. Nasabah tetap dapat melakukan transaksi perbankan melalui layanan elektronik BCA antara lain BCA mobile, Internet Banking, Klik BCA, dan Sakuku BCA," demikian dikutip dalam pernyataan resminya.
Sedangkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat, lebih dari 15 ribu ATM-nya bisa melayani transaksi nasabah di Indonesia. BNI menganjurkan nasabah dan mitra untuk menggunakan mesin ATM yang berada di dalam area kantor cabang BNI, karena memiliki cadangan daya yang memadai.
Pengguna juga bisa menggunakan ATM BNI di area yang memiliki pasokan listrik seperti mal, restoran, dan bandara. "BNI memastikan operasional ATM yang berada di luar gedung Kantor Cabangnya (off branch) akan kembali normal setelah pasokan listrik pulih," demikian dikutip.
(Baca: Operasional Bandara Ngurah Rai Berangsur Normal Usai Kebakaran)
Layanan ketiga yang mengalami gangguan akibat listrik mati adalah transportasi. Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan, perusahaannya terpaksa menghentikan layanan karena ketiadaan pasokan listrik.
KCI mencatat, ada sekitar 500 penumpang yang menggunakan KRL lalu tiba-tiba berhenti karena ketiadaan pasokan listrik. Para penumpang yang sudah membeli tiket KRL pun bisa melakukan pengambilan dana kembali (refund) hingga sepekan ke depan di seluruh stasiun.
Selain itu, KCI bekerja sama dengan PT Trans Jakarta untuk mengangkut penumpang yang sudah ada di stasiun namun batal melakukan perjalanan. Layanan ini tersedia di stasiun Jakarta Kota, Manggarai, Tanah Abang, dan Pasar Minggu. Proses evakuasi terjadi sekitar sejam.
Perusahaan juga menyebutkan, ada 240 perjalanan KRL yang dibatalkan karena ada pemadaman listrik sejak 11.50 WIB tadi. Sebagai gambaran, KCI mencatat rerata ada sekitar 880.336 pengguna KRL pada akhir pekan.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, pengguna layanan KRL Commuter Line pun menumpuk di Stasiun Pesing, Jakarta Barat. Petugas loket Teguh Satria menjelaskan, listrik mati sekitar pukul 11.50 WIB. Karenanya, KRL tidak menyediakan layanan transportasi sejak siang hari ini.
Pengguna yang kadung masuk stasiun terpaksa keluar, karena KRL Commuter Line tidak bisa beroperasi tanpa listrik. "Ada juga yang sudah jalan tiba-tiba berhenti dievakuasi," kata dia kepada Katadata.co.id.
Alhasil, ada beberapa penumpang yang beralih menggunakan Trans Jakarta melalui halte Indosiar, yang letaknya tak jauh dari Stasiun Pesing. Sebab, layanan telekomunikasi yang tergganggu membuat warga tak bisa memesan jasa transportasi online seperti Gojek dan Grab.
Katadata.co.id pun mengecek pengguna Trans Jakarta di halte Indosiar. Di sana, warga masih bisa menggunakan layanan transportasi tersebut secara offline. Penumpang bisa membeli tiket Trans Jakarta secara tunai.
Namun, petugas sempat kehabisan uang kembalian. "Sudah sejak 11.50 WIB listrik mati. Pengguna masih bisa pakai layanan Trans Jakarta secara tunai, tetapi tidak bisa cek posisinya (bus)," kata Petugas Trans Jakarta di halte Indosiar Dadang.
Selain KRL dan Trans Jakarta, Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) tidak bisa beroperasi karena listrik mati. Corporate Communications PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan, ada empat kereta MRT yang berhenti tiba-tiba di rel bawah tanah dan layang pada sekitar pukul 11.50 WIB.
Perusahaannya telah melakukan evakuasi terhadap penumpang selama sejam. "Proses evakuasi selesai 12.53 WIB. Semuanya berjalan lancar dan tertib. Proses ini dipandu oleh staf operasional dan pelayanan kami," kata Kamaluddin dikutip dari Elshinta.
PT MRT Jakarta juga menggunakan fasilitas listrik cadangan atau genset. Energi itu digunakan untuk keperluan evakuasi seperti lampu darurat (emergency), pasokan udara, dan lainnya. "Pintu dibuka manual dan lampu emergency otomatis menyala," kata dia.
Sedangkan layanan di Bandara Soekarno-Hatta tetap berjalan normal karena menggunakan genset. "Sempat terkena dampak gangguan dari PLN. Tetapi langsung ter-backup oleh 17 genset. Kondisi operasional normal, tak ada layanan yang terganggu" kata Senior Manager Of Branch Communication dan Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang.
Tak hanya itu, layanan pembayaran di beberapa pintu tol pun terhambat karena listrik padam. Namun, Marga Mandalasakti menggunakan genset untuk pembayaran menggunakan e-toll di jalan tol Tangerang-Merak. Berdasarkan pantauan Katadata.co.id beberapa lampu lalu lintas juga tidak berfungsi karena listrik yang padam.
(Baca: Lampu Tenaga Surya Tekan Anggaran Listrik Pemda Papua)