Rugikan Konsumen, YLKI Minta PLN Beri Kompensasi Akibat Listrik Mati
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan kompensasi kepada konsumen akibat pemadaman listrik. Aliran listrik mati sejak Minggu (4/8) siang hingga Senin (5/8) pagi di sebagian wilayah Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten, dinilai telah merugikan konsumen dan pelaku usaha.
"PLN harusnya memberi ganti rugi, bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, Senin (5/4).
Dia pun menyesalkan terjadinya pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek dan area Jabar lainnya. Hal ini menurutnya mengindikasikan bahwa infrastruktur pembangkit PLN belum handal.
(Baca: Pemadaman Listrik, BEI Pastikan Perdagangan Efek Berjalan Normal)
Karena itu, program pemerintah seharusnya bukan hanya berfokus pada penambahan kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit dan infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan sebagainya.
Apalagi mati listrik di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor usaha. "Hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia. Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa? ," ujarnya.
Karena itu, YLKI meminta managemen PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Suralaya dan sebagainya.
Sebelumnya, pemadaman listrik lebih dari 10 jam terjadi di beberapa daerah di Jawa, termasuk DKI Jakarta. Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan, pemadaman itu terjadi akibat adanya gangguan sistem transmisi Ungaran dan Pemalang sebesar 500 Kilo Volt (KV).
(Baca: Pasca-Listrik Mati Lebih 6 Jam, KRL dan MRT Hari Ini Kembali Normal)
Executive Vice President Corporate Comunication dan CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, gangguan itu menyebabkan transfer energi listrik dari timur ke barat gagal dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
Dampaknya, aliran listrik ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman.
"Kami mohon maaf sebesar- besarnya untuk pemadaman yang terjadi. Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan," kata I Made dalam keterangan resmi, Minggu (4/8).
Pagi ini, sejumlah daerah kembali mengalami pemadaman listrik, seperti Cileduk, Tangerang Selatan hingga Bekasi.