Ekonomi Melambat, Penjualan Kendaraan Diramal Tak Capai Target

Image title
Oleh Ekarina
12 Agustus 2019, 16:53
BMW Group Indonesia meluncurkan mobil baru berteknologi listrik dengan tipe BMW i3s di GIIAS 2019, Pavilion BMW Hall C ICE BSD, Tangerang, (18/7/2019). BMW i3s merupakan versi sport dari keluarga i3. dibandrol dengan harga 1,299 Miliar.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
BMW Group Indonesia meluncurkan mobil baru berteknologi listrik dengan tipe BMW i3s di GIIAS 2019, Pavilion BMW Hall C ICE BSD. Penjualan mobil domestik diprediksi melemah sepanjang tahun seiring dengan perlambatan ekonomi dalam negeri.

Pertumbuhan ekonomi cenderung melambat pada kuartal kedua tahun ini. Hal ini menjadi indikasi awal bahwa konsumsi masyarakat tidak sekuat prediksi pasar. Analis memperkirakan, pelemahan bisa ikut mempengaruhi penjualan retail konsumer, seperti penjualan mobil dan kendaraan bermotor menjadi lebih rendah  hingga akhir tahun. 

Analis Bahana Sekuritas Anthony Yunus dalam risetnya mengatakan, konsumsi rumah tangga merupakan fakor utama pendukung perekonomian domestik.

Daya beli berpeluang semakin tergerus seiring beberapa faktor global, seperti pelemahan harga komoditas serta perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang berlanjut pada perang mata uang dan memicu pelemahan nilai tukar sejumlah negara, termasuk Indonesia.

(Baca: Investasi dan Ekspor Lesu Penyebab Ekonomi Kuartal II 2019 Melambat)

Langkah Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan lebih lanjut demi menopang daya beli masyarakat pun menjadi tak mudah karena rupiah yang melemah.

Dengan berbagai faktor tersebut, Bahana Sekuritas memperkirakan, penjualan kendaraan masih lemah karena kemampuan masyarakat untuk membeli mobil akan semakin terbatas. Sebelumnya, pemerintah dan kalangan pengusaha optimistis penjualan mobil 2019 bisa mencapai target 1,1 juta unit, meski sempat anjlok 13% pada semester I.

Sedangkan,  penjualan motor diperkirakan masih akan tumbuh single digit karena penetrasi motor yang sudah cukup tinggi.

‘’Demi menggenjot penjualan mobil dan motor hingga akhir tahun di tengah- turunnya permintaan, pemberian diskon yang lebih agressif akan terjadi pada semester kedua, ‘’ kata Anthony Yunus dalam risetnya yang diterima katadata.co.id Senin (12/8). 

Adapun Astra Internasional, sebagai salah satu pemain otomotif dan pemegang pangsa pasar terbesar industri kendaraan roda dua maupun roda empat di Indonesia, pada kuartal II  juga mencatat volume penjualan dan margin lebih rendah dari ekspektasi awal. Meski begitu, penurunan yang dicatat perusahaan tidak seburuk industri secara keseluruhan. 

Pada kuartal dua 2019, Astra Internasional membukukan laba bersih sebesar Rp 4,6 triliun atau turun 15%, dibanding periode yang sama tahun lalu seiring turunnya  penjualan di sektor otomotif dan komoditas khususnya CPO.

"Melihat pencapaian hingga kuartal dua tahun ini, Bahana mengubah perkiraan pendapatan dan laba bersih perusahaan berkode saham ASII ini hingga akhir 2019," tulisnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...