AS Tunda Tarif Baru Untuk Tiongkok, Bursa Asia Menghijau
Keputusan Amerika Serikat (AS) menurunkan tensi perang dagang dengan menunda penerapan tarif sebesar 10% terhadap sebagian produk Tiongkok meliputi produk telepon seluler (ponsel), mainan, dan vidio gim, mengantarkan bursa saham Asia bergerak naik pada perdagangan hari ini, Rabu (14/8).
Hingga pukul 14.30 waktu Indonesia barat, indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,59%. IHSG mengakhiri sesi I perdagangan dengan kenaikan sebesar 0,55% namun sempat naik hingga 1,02% ketika perdagangan baru dimulai pagi ini.
Sementara itu indeks Strait Times sempat melesat naik 0,89% ketika pembukaan perdagangan pagi ini di Singapura. Namun 30 menit jelang penutupan Strait Times berbalik turun 0,25%. Sama halnya dengan indeks Hang Seng yang mengawali perdagangan hari ini dengan kenaikan 1,73%, kini berbalik turun 0,23%.
Kondisi politik di Hong Kong saat ini memang belum sepenuhnya kondusif pasca aksi demonstrasi yang berujung pada penutupan bandara internasional Hong Kong pada Senin (12/8). Namun hari ini salah satu bandara tersibuk di dunia tersebut telah kembali beroperasi.
(Baca: Perang Dagang Mereda Sesaat, Trump Tunda Kenakan Tarif Impor Ponsel dan Mainan Tiongkok)
Indeks Shanghai Composite naik 0,42%, namun di awal perdagangan indeks negeri Panda ini sempat naik hingga 1,17%. Sementara itu Kospi naik 0,65% walau pagi ini indeks saham Korea Selatan ini sempat naik hingga 1,37%.
Indeks Nikkei 225 naik paling tinggi di antara indeks utama Asia sebesar 0,97%, sedikit menurun dari lajunya di awal perdagangan yang sempat naik 1,18%.
Keputusan Presiden AS Donald Trump menunda kenaikan tarif sebesar 10% pada sebagian produk Tiongkok yang semula akan berlaku pada 1 September menjadi 15 Desember 2019 agar tak mengganggu penjualan ritel di AS jelang musim liburan.