Ekonom Proyeksi Neraca Perdagangan Juli Defisit US$ 520 Juta

Agatha Olivia Victoria
15 Agustus 2019, 09:55
neraca perdagangan Juli diprediksi defisit
ANTARA FOTO/HARVIYAN PERDANA PUTRA
Ilustrasi, kakao untuk diekspor. Ekonom memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Juli defisit hingga US$ 520 juta.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data neraca perdagangan Indonesia Juli, pada hari ini (15/8). Ekonom memperkirakan, neraca ekspor-impor bulan lalu defisit hingga US$ 520 juta.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede memprediksi, laju ekspor turun 15,74% dibanding periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Begitu pun dengan impor diperkirakan turun 22,14% yoy. "Neraca perdagangan diperkirakan defisit U$520 juta,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (15/8).

Josua menjelaskan, lemahnya harga komoditas seperti batubara dan karet alam berdampak pada penurunan ekspor. Padahal, aktivitas perdagangan sudah kembali normal pasca-libur lebaran pada Juni lalu.

Ia mencatat, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) memang naik sepanjang Juli. Namun, kenaikannya terbatas. Begitu pun dengan volume ekspornya. "Volume ekspor terbatas ini terindikasi dari aktivitas manufaktur (PMI manufaktur) dari mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan global," katanya.

(Baca: Neraca Dagang Juli Diprediksi Defisit, Kurs Rupiah Dibuka Melemah)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...