Didorong Optimisme Pidato Nota Keuangan Jokowi, IHSG Naik 0,46%

Happy Fajrian
16 Agustus 2019, 17:20
Presiden Joko Widodo meninggalkan Gedung Bursa Efek Indonesia usai menutup perdagangan saham di Jakarta, Jumat (29/12).
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan Gedung Bursa Efek Indonesia usai menutup perdagangan saham di Jakarta, Jumat (29/12).IHSG akhir pekan, Jumat (16/8) ditutup naik 0,46% seiring dengan optimisme Presiden Jokowi dalam pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2020 di gedung Parlemen, Jakarta.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan saham akhir pekan, Jumat (16/8) dengan kinerja yang positif. IHSG hari ini naik 29,07 poin atau 0,46% ke level 6.286,66.

Naiknya IHSG sejalan dengan optimisme yang ditebar oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 di Gedung Parlemen, Jakarta, hari ini.

Advertisement

Dalam pidatonya Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2020 ditargetkan sebesar 5,3%, dan inflasi akan dijaga pada level 3,1% untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3% dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya,” kata Jokowi. Sedangkan rupiah diperkirakan akan berada pada level Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat (AS), tambah Presiden.

(Baca: Analis Sebut IHSG Naik, Rekomendasi Saham Perbankan dan Infrastruktur)

Jokowi pun menyatakan optimismenya investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi. ” Dengan demikian, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4%,” ujarnya.

Untuk mencapai target ekonomi tersebut Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah akan menempuh tiga strategi kebijakan fiskal, yaitu memobilisasi pendapatan dengan tetap menjaga iklim investasi, meningkatkan kualitas belanja agar lebih efektif dalam mendukung program prioritas, dan mencari sumber pembiayaan secara hati-hati dan efisien melalui penguatan peran kuasi fiskal.

Sejalan dengan hal tersebut, RAPBN 2020 dirancang ekspansif namun tetap terarah dan terukur. Fokus RAPBN diarahkan pada lima hal utama yakni penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM), akselerasi pembangunan infrastruktur, penguatan program perlindungan sosial, peningkatan kualitas desentralisasi fiskal, dan antisipasi ketidakpastian global.

(Baca: Nota Keuangan 2020, Berbagai Program dan Janji Jokowi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement