Fatar Yani Diharapkan Bawa Gebrakan Dongkrak Investasi Migas
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada pekan lalu baru saja mengangkat Fatar Yani Abdurrahman sebagai Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggantikan Sukandar yang habis masa jabatan. Adapun salah satu fokus Fatar adalah merampungkan sejumlah rencana pengembangan (PoD) kecil dan rencana pengembangan lanjutan (POFD) proyek migas yang selama ini mangkrak.
Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menilai fokus yani dalam merampungkan POD-POD kecil mangkrak sangat positif jika diimplementasikan. Pasalnya, hal ini juga dapat mmendongkrak realisasi lifting migas Indonesia yang dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
"POD-POD kecil mestinya memang harus segera dan selesai di level teknis, meskipun persetujuan akhirnya nanti tetap di tingkat Menteri. Kalau di level teknisnya kompeten, akan lebih memudahkan dan memperlancar proses yang ada," ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (19/8).
(Baca: SKK Migas: Penundaan Pengembangan Proyek IDD Rugikan Chevron dan Mitra)
Ia pun berharap terpilihnya Fatar Yani sebagai Wakil Kepala SKK Migas akan memberikan dampak postif pada industri migas."Mari kita support dan lihat sama-sama," ujarnya.
Di sisi lain Direktur Eksekutif Aspermigas Moshe Rizal Husin yang dihubungi secara terpisah mengatakan segudang pengalaman yang dimiliki Fatar Yani di industri hulu migas membuat dirinya juga optimis kinerja sektor hulu dapat dimaksimalkan. Selain itu, ia berharap investasi di sektor hulu migas juga semakin meningkat dengan menggeliatnya aktivitas eksplorasi.
(Baca: Perusahaan Migas Indonesia Jangan Hanya Jago Kandang)
"Kami berharap kehadiran beliau dapat membuat gebrakan yang dapat meningkatkan investasi di sektor migas, khususnya di fase eksplorasi," ujar Moshe.
Sementara itu, Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA) Nanang Abdul Manaf juga mengatakan hal yang senada, dengan terpilinya Fatar Yani sebagai Wakil Kepala SKK Migas membuat para pelaku usaha migas lebih optimis ke depannya dalam menjalankan kegiatan operasi hulu migas di Indonesia. "Ya pasti lebih optimis," ujar Nanang.
