Ditopang Kenaikan Volume dan Harga, Penjualan Sido Muncul Tumbuh 11%
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat kenaikan penjualan sebesar 11% pada semester I 2019 sebesar Rp 1,41 triliun. Kenaikan penjualan tersebut, ditopang oleh peningkatan volume dan harga jual segmen farmasi, makanan dan minuman sehat, herbal dan suplemen.
Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, penjualan segmen farmasi atau obat-obatan yang diproduksi anak usaha perseroan, PT Berlico Mulia Farma mencatat pertumbuhan 22%. Sementara produk makanan dan minuman sehat seperti Kuku Bima Ener-G, susu jahe, jahe wangi naik 8% serta produk herbal dan suplemen seperti produk tolak angin dan jamu tumbuh 11%.
"Selain dari segi volume, harga juga naik di kuartal II," ujar Irwan, saat public expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (21/8).
Lebih lanjut, Irwan juga menjelaskan ekspor perusahaan juga mengalami peningkatan 6% di semester I 2019.
(Baca: Menperin: Industri Farmasi Nasional Tumbuh 4,46% Tahun Lalu)
Saat ini, Sido Muncul telah mengekspor produknya ke 16 negara. Perseroan akan berfokus pada pasar di Filipina, Nigeria, dan Malaysia karena produk mereka seperti tolak angin dan Kuku Bima banyak diminati di sana.