Pendiri Facebook dan Alibaba Ikut Suntik Investasi East Venture Rp 1 T
Perusahaan modal ventura asal Indonesia, East Ventures, berhasil mengumpulkan dana investasi keenam sebesar US$ 75 juta atau sekitar Rp 1 triliun. Jumlah tersebut 2,5 kali lipat lebih besar dari target awal sebesar US$ 30 juta (Rp 427 miliar).
Sederet investor individu dari kalangan high net individuals (HNWI) seperti co-founder Facebook Eduardo Saverin dan co-founder Alibaba Eddy Wu ikut berinvestasi. Selain itu HNWI lainnya yang ikut berinvestasi di antaranya CEO Meituan-Dianping, Wang Xing, dan founder Dianping, Zhang Tao.
Tidak hanya investor individu yang berpartisipasi, tetapi juga investor institusi, yakni Pavilion Capital, Adams Capital, serta Temasek; juga beberapa konglomerasi bisnis di Indonesia seperti Sinarmas Group, Triputra Group, dan Emtek Group.
“Kami menerima banyak sekali dukungan dari para investor dan memutuskan untuk menambah (investasi). Namun kami tetap membatasi dana investasi keenam kami menjadi US$ 75 juta,” kata Managing Partner East Ventures Wilson Cuaca dalam rilis yang didapatkan Katadata.co.id, Kamis (22/8).
(Baca: Hasil Investasi Tinggi, East Ventures Jadi Pemodal Ventura Terbaik)
Wilson menambahkan bahwa East Ventures bisa saja menambah lebih banyak lagi investasi. Namun dia mengatakan bahwa mereka ingin mempertahankan disiplin di tengah era euforia ini, demi mempertahankan kecepatan value creation agar sesuai dengan value expectatiton.
“Hal ini akan berdampak pada performa dana investasi kami bagi para pemangku kepentingan, yaitu para pendiri startup, mitra bisnis, dan para investor. Yang terpenting kami bisa dikenal sebagai dana investasi dengan performa terbaik di Asia Tenggara dibanding sebagai yang terbesar,” tegas Wilson.
East Ventures menginvestasikan dana investasi keenam ini pada berbagai bidang seperti inklusi UKM (usaha kecil menengah), new retail, fintech, berita dan media, layanan kesehatan (health care), rantai pasokan (supply chain), dan transformasi digital.
Beberapa startup yang menerima dana investasi ini di antaranya Wahyoo, Stockbit, Allsome Fulfillment, Katadata, Cicil, Mekari, Kedai Sayur, Advotics, The FIT Company, dan Nalagenetics.
(Baca: East Ventures Pimpin Pendanaan Startup Advotics US$ 2,7 Juta)
Para investor yang berkontribusi dalam dana investasi keenam ini didorong oleh kesuksesan yang dihasilkan oleh tiga dana investasi East Ventures sebelumnya. Tiga dana investasi sebelumnya berhasil menghasilkan 30 exit terkenal seperti Disdus yang diakuisisi startup asal Amerika Serikat (AS) Groupon pada 2011 lalu.
Kemudian pada 2017, dua startup yang didukung oleh perusahaan modal ventura ini diakuisisi oleh dua unicorn asal Asia Tenggara, yakni Kudo diakuisisi oleh Grab, dan Loket diakuisisi oleh Gojek. Sedangkan pada 2018 dua portofolio investasi East Ventures lainnya, Jurnal dan Talenta, diakuisisi oleh Sleekr. Sedangkan tahun ini, Bridestory diakusisi oleh startup unicorn asal Indonesia, Tokopedia.
Hingga saat ini, East Ventures telah berinvestasi pada lebih dari 160 startup di Indonesia, yang secara total telah menerima lebih dari US$ 4 miliar (sekitar Rp57 triliun) dana investasi lanjutan, di luar investasi yang diterima Grab. Dengan investasi tersebut East Ventures secara alami berkontribusi pada terbentuknya infrastruktur digital di tanah air.
Tahun lalu, East Ventures semakin memperkuat komitmen mereka untuk terus mendukung perusahaan portofolionya dan membangun infrastruktur digital di Indonesia dengan meluncurkan dana investasi gabungan untuk startup tahap lanjutan (joint growth fund) senilai US$200 juta (sekitar Rp2,8 triliun) yang bernama EV Growth.
(Baca: East Ventures Pimpin Investasi Rp 18,7 Miliar di Startup Kedai Sayur)