Masih Terbantu Penurunan Bunga BI, Rupiah Menguat Tipis
Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini menguat 0,17% atau 24 poin ke level Rp 14.215 per dolar AS. Penguatan rupiah antara lain masih didorong efek penurunan bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) kemarin.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah hari ini di level Rp 14.249 per dolar AS, melemah dari posisi kemarin Rp 14.234 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan indeks dolar pada hari ini sebenarnya bergerak menguat. Namun, kebijakan penurunan bunga acuan BI dinilai masih memberikan dampak positif pada pergerakan rupiah hari ini.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Terancam, BI Pangkas Lagi Bunga Acuan Jadi 5,5%)
"Pada perdagangan sore ini rupiah menguat sebagai imbas dari penurunan bunga BI kemarin walaupun penguatannya tipis," ujar Ibrahim.
Sementara dari sisi eksternal, menurut dia, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh aksi pasar yang masih fokus menunggu komentar anggota The Federal Reserve pada pertemuan tahunan bank sentral.
"Hari ini rupiah sejajar dengan dolar, di mana dolar menguat, tapi rupiah juga menguat. Tapi harus hati-hati karena sinyal penguatan dolar ini merespons pertemuan nanti malam," terang dia.
(Baca: Bunga Acuan BI Dipangkas, Harga Saham Emiten Perbankan Kompak Naik)
Ia pun memperkirakan rupiah awal pekan depan akan berfluktuasi, tetapi masih dengan kecenderungan menguat meski tipis. Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 14.200 hingga Rp 14.265 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, sejumlah mata uang negara Asia juga turut bergerak menguat terhadap dolar AS. Yuan Tiongkok menguat 0,09%, rupee India menguat 0,21%, baht Thailand 0,3%, dan peso Filipina 0,04%.
Sementara ringgit Malaysia melemah 0,06%, dolar Singapura melemah 0,03%, dan dolar Hong Kong 0,09%.