Lima Negara Jadi Penyumbang Terbesar Defisit Neraca Dagang Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit neraca dagang pada Juli 2019 sebesar US$ 63,5 juta. Beberapa negara mitra dagang utama menyumbang defisit yang cukup besar bagi Indonesia.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, negara-negara mitra dagang seperti Tiongkok, Thailand, Jepang, Italia, dan Australia menyebabkan defisit nonmigas terbesar pada Juli 2019 dengan jumlah mencapai US$ 2,72 miliar.
Sebaliknya, Amerika Serikat, India, Filipina, Belanda, dan Malaysia menjadi negara mitra yang menyumbang surplus nonmigas terbesar pada Juli 2019 dengan jumlah mencapai US$ 2,38 miliar.
(Baca: Cerita Importir Produk Kerajinan Indonesia di Jepang)
Secara kumulatif, defisit neraca dagang selama Januari—Juli 2019 mencapai US$ 1,9 miliar. “Defisit tersebut disebabkan besarnya defisit pada neraca perdagangan migas yang mencapai US$ 4,9 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas menyumbang surplus sebesar US$ 3,0 miliar,” kata Enggar, dikutip dari siaran pers, Jumat (23/8).
Ia menyatakan, secara kumulatif pada periode Januari—Juli 2019, ekspor nonmigas tercatat sebesar US$ 88,1 miliar atau turun 6,6% dibanding periode yang sama tahun 2018. Pelemahan ekspor terjadi di semua sektor.
Sektor migas adalah sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu turun 21,8% (YoY), sementara tahun sebelumnya meningkat 12,4% (YoY). Ekspor sektor pertambangan turun 17,1%, sementara tahun lalu naik 37,5%; sektor industri turun 4,3%, tahun lalu naik 6,9%; sektor pertanian turun 0,2 % (YoY), sementara tahun lalu juga turun 7,5%.