Tertekan Ekonomi Global, Defisit APBN Juli 2019 Capai Rp 184 Triliun

Agatha Olivia Victoria
26 Agustus 2019, 15:30
menteri keuangan, sri mulyani, defisit APBN, APBN
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut defisit APBN tidak serendah yang direncanakan karena penerimaan negara lebih lemah dan belanja negara yang kuat.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Juli 2019 mencapai Rp 183,71 triliun atau sekitar 1,14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya Rp 135,8 triliun atau 0,84% terhadap PDB, tetapi lebih rendah dibanding rata-rata defisit Juli selama tiga tahun terakhir sebesar Rp 202,97 triliun.

"Realisasi defisit tidak serendah yang direncanakan karena penerimaan negara lebih lemah dan belanja negara yang sangat kuat. Realisasi seluruh pos penerimaan memperlihatkan ekonomi dalam negeri tertekan kondisi global, terutama karena ekspor dan harga komoditas turun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (26/8).

Menurut Sri Mulyani, defisit terutama disebabkan oleh belanja negara yang meningkat. Tercatat, realisasi belanja negara hingga akhir Juli 2019 mencapai Rp 1.236,54 triliun atau 50,2% dari APBN. Jumlah tersebut meningkat 7,93% secara tahunan.

Secara rinci, realisasi belanja pemerintah pusat hingga Juli 2019 meningkat 9,24% secara tahunan menjadi Rp 761,5 triliun. "Peningkatan ini terutama diakibatkan oleh realisasi belanja bantuan sosial," ucap Sri Mulyani.

(Baca: Sri Mulyani: Indonesia Harus Waspadai Resesi)

Ia menjabarkan realisasi belanja bantuan sosial telah mencapai Rp 75,08 triliun atau meningkat sebesar 33,5%. Penyaluran bansos tersebut, mencakup pencairan Program Keluarga Harapan (PKH), pembayaran bantuan premi bagi PBI JKN, dan bantuan pangan. Kemudian bansos lainnya, seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bidikmisi.

Program-program tersebut diklaim Sri Mulyani menurunkan angka kemiskinan. Sebagai informasi, persentase penduduk miskin pada Maret 2019 mencapai 9,41%, turun 0,25% dibanding September 2018.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mencatat realisasi belanja subsidi hingga Juli 2019 tercatat sebesar Rp 92,20 triliun atau 41,10% terhadap APBN. Realisasi belanja subsidi tersebut, meliputi subsidi energi Rp 68,11 triliun dan  subsidi non-energi Rp 24,09 triliun.

(Baca: Banyak Terjadi Penyelewengan, Kuota BBM Subsidi Tahun Ini Jebol)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...