Harga Vape Mahal, Gudang Garam Belum Tertarik Bisnis Rokok Elektrik

Image title
27 Agustus 2019, 12:58
Rokok Elektrik
wikimedia.org
Ilustrasi, rokok eletrikri. Gudang Garam masih mencari peluang bisnis di industri rokok elektrik.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) hingga kini belum tertarik merambah bisnis rokok elektrik (e-cigarette). Menurut Direktur Gudang Garam Heru Budiman, harga rokok elektrik masih terlalu mahal ketimbang rokok tembakau.

Sehingga perusahaan yang berpusat di Kediri, Jawa Timur ini masih melihat perkembangan industri rokok elektrik. "Apakah Gudang Garam akan masuk ke industri ini? Sementara jawabannya, kami hanya memantau saja," kata Heru saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27/8).

Lebih lanjut Heri mengatakan, rasa rokok elektrik yang tengah digandrungi oleh beberapa kalangan juga tidak sama dengan rokok tembakau. Sehingga Gudang Garam masih fokus pada bisnis rokok tembakau. "Apakah rokok elektrik sama dengan rokok? Kalau saya, jawabnya tidak sama dengan rokok," kata Heru.

(Baca: BPS: Rokok Jadi Faktor Penyumbang Kedua Kemiskinan Penduduk)

Per semester I 2019 lalu, Gudang Garam berhasil mencatatkan volume penjualan rokok tembakau sebanyak 46,6 miliar batang. Catatan tersebut tumbuh 14,8% dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 40,6 miliar batang. 

Dari total penjualan rokok tersebut, mayoritas penjualan berasal dari rokok tipe sigaret kretek mesin full flavour (SKM FF) sebanyak 38,3 miliar batang pada semester I 2019, naik 15% dari periode yang sama 2018 sebanyak 33,3 miliar batang. Rokok yang termasuk SKM FF adalah Gudang Garam Filter, Gudang Garam Signature, Surya, maupun Surya Pro.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...