Jokowi Ingin Kilang Rampung, Pertamina Sudah Jual Obligasi Rp 21 T

Image title
27 Agustus 2019, 07:34
Global bond pertamina untuk pembangunan kilang pertamina
Katadata | Dok.
Ilustrasi Kilang

Pembangunan kilang menjadi salah satu fokus Presiden Joko Widodo, termasuk di periode keduanya. Bahkan, selesainya proyek infrastruktur untuk mengolah minyak mentah ke petroleum akan menjadi indakator kesuksesan badan usaha negara yang mengurusinya.

Agar segera terwujud, Presiden yang kerap disapa Jokowi ini meminta birokrasi bekerja cepat. Dalam wawancara dengan Majalah Tempo pekan lalu,  dia menyatakan sudah membuat indikator kinerja yang terukur dengan key per performance indicator (KPI). “Misalnya, Direktur Utama Pertamina, saya minta kilang rampung,” kata Jokowi.

Ada enam megaproyek kilang untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia dalam negeri hingga 2026. Infrastruktur energi tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar Pertamina dari saat ini sebesar 600 juta barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari. 

Megaproyek kilang ini adalah empat proyek perluasan alias Refinery Development Master Plan (RDMP), yakni RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan; RDMP RU IV Cilacap; RDMP RU VI Balongan, RDMP RU II Dumai; serta proyek pembangunan kilang minyak dan petrokimia (Grass Root Refinery/GRR) Tuban dan Bontang. 

Saat ini, Pertamina mendapatkan dana segar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,39 triliun dari hasil penerbitan obligasi global (global bond) pada 30 Juli lalu. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan kilang.

Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Masury mengatakan, perusahaan menerbitkan global bond dalam dua seri. Seri pertama dengan tenor 10 tahun dan bunga 3,6%. Seri kedua, tenor 30 tahun dan bunga 4,7%. Perolehan dana dari masing-masing seri US$ 750 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...