Marak Penipuan, Ini 10 Tips Berbelanja Online Aman dari Traveloka

Cindy Mutia Annur
28 Agustus 2019, 07:18
transaksi online, tips aman belanja online, traveloka
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta.

Maraknya kasus penipuan (fraud) dalam transaksi online membuat pengguna harus lebih berhati-hati dengan privasi datanya. Adapun Traveloka berbagi tips aman bertransaksi secara online agar terhindar dari kemungkinan terjadinya fraud.

Senior Vice President Financial Products Traveloka Alvin Kumarga mengatakan, saat bertransaksi di platfrom online perlu kewaspadaan khususnya pada keamanan data pribadi pengguna. Ia melanjutkan, ada 10 tips dari perusahaannya agar pengguna dapat bertransaksi dengan aman secara online.

Advertisement

Pertama, berhati-hati terhadap upaya phising. Kata phising sendiri merupakan bahasa slang dari fishing yang berarti memancing. Lewat teknik 'memancing' inilah peretas bisa menjebak Anda untuk memberikan data-data penting secara tanpa sadar melalui jaringan internet.

Alvin melanjutkan, pengguna sebaiknya jangan terburu-buru untuk membuka tautan (link) yang diterima, baik di laman media sosial ataupun email. "Pastikan sumber tautan tersebut dari institusi resmi sebelum pengguna membukanya," ujar Alvin saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (27/8).

(Baca: Riset: Rerata Konsumen Indonesia Belanja Rp 3,9 Juta di E-commerce)

Kedua, memilih personal identification number (PIN) atau sandi (password) yang berbeda untuk setiap rekening atau akun. PIN atau password, menurutnya, harus unik dan terdiri dari angka, tanda baca, dan huruf. "Selain itu, jangan lupa untuk mengganti PIN atau pasword secara berkala dan jangan beritahukan hal ini (PIN atau password) kepada orang lain," ujarnya.

Ketiga, berhati-hati ketika menggunakan wifi gratis. Ia melanjutkan, sangat disarankan bagi pengguna untuk tidak melakukan transaksi keuangan atau belanja online ketika menggunakan wifi gratis atau yang tidak aman.

Keempat, jangan meninggalkan ponsel ketika sedang membuka halaman e-banking. "Selalu logout akun (e-banking) ketika ingin meninggalkan ponsel," ujarnya.

Kelima, memastikan perusahaan memiliki izin dari lembaga berwenang. Penting, menurutnya, untuk memastikan bahwa perusahaan yang ingin digunakan layanan jasa atau produknya telah memiliki izin dari lembaga seperti Otoritas Jasa Keuanagn (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

(Baca: Layanan Cicilan di Traveloka Tumbuh 50 Kali Lipat)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement