Eksplorasi dan EOR Jaga Asa Capai Produksi Minyak 1 Juta BOPD di 2030

Image title
3 September 2019, 18:44
SKK Migas, Kementerian ESDM, migas
Katadata
Ilustrasi, pengeboran migas lepas pantai. SKK Migas dan Kementerian ESDM optimistis produksi minyak bisa mencapai 1 juta barel per hari di 2030.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak bisa capai 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2030. Target yang sulit dicapai mengingat produksi minyak Indonesia terus turun hingga ke angka 752 ribu bopd di semester I 2019.

Setelah lifting minyak naik 5% pada 2016 lalu, laju penurunan produksi minyak Indonesia terus terjadi. Pada 2017 tercatat penurunan poduksi minyak sebesar 3,1%, kemudian pada 2018 sebesar 3,3%, dan pada 2019 sebesar 3,1%.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan peningkatan produksi minyak menjadi tantangan yang cukup berat. Namun SKK Migas masih optimistis produksi minyak bisa capai 1 juta barel pada 2030 mendatang.

Salah satu caranya dengan melakukan eksplorasi demi penemuan cadangan migas dalam jumlah besar atau biasa disebut sebagai giant discovery. Sejauh ini SKK Migas mencatat telah ada penemuan cadangan minyak yang cukup besar seperti Andaman III yang tengah dikembangkan oleh Repsol.

Ada juga penemuan cadangan minyak di Blok Ande-Ande Lumut. Tapi pengembangan blok tersebut sempat terhalang harga minyak yang jatuh dibawah US$ 50 per barel sehingga proyek tersebut tidak bisa diproduksi. Dengan harga minyak yang mulai stabil di atas US$ 50 per barel, SKK Migas berharap proyek Ande-Ande Lumut bisa segera dikembangkan.

Begitu juga proyek dua lapangan Pertamina EP yang masing-masing bisa memproduksi 500 bopd. Diharapkan bisa segera dikembangkan. Caranya, SKK Migas akan mempercepat proses persetujuan POD/POFD dari enam bulan menjadi satu bulan.

Selain melakukan eksplorasi, peningkatan produksi juga dilakukan dengan pengguna teknologi tingkat lanjut Enhance Oil Recovery (EOR) di blok migas eksisting seperti Blok Rokan dan sejumlah lapangan yang dikelola Pertamina EP.

Fatar menargetkan produksi minyak Blok Rokan yang saat ini berkisar di angka 190 ribu bopd bisa meningkat hingga 400 ribu bopd jika menggunakan teknologi EOR kimia. Sedangkan produksi lapangan migas Pertamina EP bisa meningkat 5%-10%. 

(Baca: Lifting Migas Dipatok Tinggi, SKK Migas Sesuaikan Target Kontraktor)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan, Febrina Ratna Iskana
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...