BI Berharap Penurunan Bunga Acuan Dongkrak Sektor Manufaktur

Agustiyanti
4 September 2019, 12:34
bank indonesia, bunga acuan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kanan) didampingi Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto (tengah) dan Dody Budi Waluyo (kiri). Dody menjelaskan BI berharap penurunan bunga acuan dapat mendorong kinerja sektor industri manufaktur.

Bank Indonesia (BI) mengharapkan penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,5 persen dapat mendorong permintaan kinerja sektor industri atau manufaktur. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi secara nasional  juga dapat ikut terdongkrak.

"Masalah selama ini yang kami lihat, permintaan yang tidak muncul secara besar. Harapannya dengan kami turunkan suku bunga, semakin memberikan fuel amunisi untuk sektor ekonomi terus tumbuh, terutama sektor manufaktur," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Rabu (4/9).

Ia menjelaskan kinerja pertumbuhan sektor manufaktur saat ini tengah mengalami perlambatan. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi pada industri pengolahan (manufaktur) pada kuartal II 2019 hanya sebesar 3,54%.

(Baca: PPh Badan Turun Bertahap Jadi 20%, Penerimaan Akan Hilang Rp 54 T)

Menurut Doddy, pertumbuhan tersebut hanya separuh pertumbuhan sektor manufaktur yang biasanya mencapai kisaran 6-7%.

"Tidak heran ekonomi kita hanya 5% tahun 2019. Ini tantangan besar bagaimana kami dorong manufaktur terus tumbuh," katanya.

(Baca: Cegah Banjir Impor, Pengusaha Tekstil Usul Tarif Safeguard Hingga 18%)

BI pada tahun ini memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di bawah 5,2%. Bank sentral sebelumnya menurunkan dua kali tingkat suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate masing-masing 0,25% pada Juni dan Juli.

Kebijakan tersebut, menurut BI, konsisten dengan perkiraan inflasi yang akan berada di bawah titik tengah perkiraan BI sebesar 3,5%. Keputusan tersebut juga dinilai tetap membuat imbal hasil investasi aset keuangan domestik tetap menarik dan mendukung stabilitas ekonomi dari sisi eksternal.

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...