Tekan Praktik Curang, Pemerintah Diminta Transparan Soal Impor Gula

Image title
6 September 2019, 16:05
Pedagang tengah mengemasi gula pasir kedalam kantong plastik di pasar di kawasan Jakarta.
Katadata/Arief Kamaludin
Pedagang tengah mengemasi gula pasir kedalam kantong plastik di pasar di kawasan Jakarta.

Pengamat sekaligus Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa meminta pemerintah menerapkan aturan yang lebih transparan terkait tata niaga impor gula. Hal ini untuk menekan praktik kecurangan yang dilakukan pejabat pemerintah maupun swasta. 

"Ini bisa menjadi pembelajaran bersama jika transparasi itu bisa membersihkan pejabat dari korupsi. Semua masyarakat harus tahu bagaimana transparasi keuangannya," ujar Andreas kepada katadata.co.id, Kamis  (5/9).

Advertisement

Karenanya, pemerintah dinilai perlu mengkaji ulang tata kelola impor. Sebab, selain karena iming-iming fee impor yang besar, keharusan pemerintah melibatkan pihak swasta dalam impor dikhawatirkan bisa menjadi celah bagi pejabat untuk melakukan pelanggaran.

(Baca: Arum Sabil, Petani Tebu dalam Pusaran Rente Gula PTPN III)

"Sayangnya perusahaan pemerintah selalu melibatkan swasta dalam melakukan impor. Ini karena mereka tidak memiliki kapasitas untuk mengimpor," kata dia.

Untuk memberantas mafia impor gula, Andreas memberikan tiga saran. Pertama, pemerintah melakukan prosedur yang lebih terbuka agar  masyarakat bisa tahu mengenai detail impor, maupun  pihak-pihak yang diberikan izin impor.

Opsi kedua, menyerahkan kewenangan impor hanya kepada pihak pemerintah dengan keuntungan yang akan digunakan kembali oleh negara. "Ya bisa saja impor hanya dilakukan oleh pemerintah, namun BUMN yang bersangkutan harus memiliki kapasitas untuk menjalankan impor," ujarnya.

Saran lain, menurutnya pemerintah juga bisa membuka impor gula kepada siapa saja, namun dengan skema pengenan tarif untuk melindungi petani.

(Baca: Direksi Terjerat Kasus Suap Gula, PTPN III: Operasional Tak Terganggu)

Membanjirnya gula impor di Indonesia mengancam keberlangsungan gula petani lokal. Pasalnya, saat ini harga gula yang ditetapkan dinilai sudah tidak sesuai dengan kondisi petani.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement