Presiden Turki Harap Pemangkasan Bunga Acuan Berlanjut

Rizky Alika
8 September 2019, 10:32
Presiden Turki Tayyip Erdogan
REUTERS/ANTARA FOTO
Presiden Turki Tayyip Erdogan. Erdogan berharap penurnan suku bungan acuan Turki terus berlanjut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengharapkan pemangkasan suku bunga acuan Tukri terus berlanjut. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong  stabilitas ekonomi Turki.

Hal tersebut disampaikan Erdogan pada Sabtu (7/9) atau lima hari sebelum jadwal pertemuan dewan kebijakan moneter. Erdogan mengatakan dewan kebijakan moneter akan bertemu pada Kamis.

“Saya percaya bunga acuan akan turun lebih jauh," kata Erdogan seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/9).

Erdogan sering mengkritik bunga acuan Turki yang dianggap terlalu tinggi. Ia pun menyerukan bunga pinjaman yang lebih rendah guna mendorong kegiatan ekonomi.

Bank sentral Turki sebenarnya telah memangkas suku bunga acuannya sebesar 425 basis poin menjadi 19,75% pada bulan lalu. Namun Erdogan berharap tren penurunan bunga acuan berlanjut.

Sebab, dengan penurunan suku bunga acuan, inflasi akan ikut turun. "Anda akan lihat (penurunan inflasi)," kata Erdogan dalam sebuah pidato di barat laut kota Eskisehir.

(Baca: Indonesia Percepat Kerjasama Ekonomi dengan Turki Rampung Tahun Ini)

Tahun lalu, bank sentral Turki mengerek suku bunga acuannya menjadi 24% guna menopang pelemahan lira dan lonjakan inflasi. Saat Oktober 2018, inflasi Turki mencapai lebih dari 25%.

Sedangkan nilai tukar Lira terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami depresiasi 30% pada tahun lalu. Erdogan pun menggambarkan situasi ini sebagai perang ekonomi melawan Turki.

Setelah serangan depresiasi lira pada Agustus lalu, upaya penyeimbangan kondisi ekonomi Turki dinilai berhasil. "Kami kembali pada upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi kami," katanya.

Ada pun, Erdogan sempat memecat gubernur bank sentral pada awal Juli lantaran gagal memenuhi harapannya untuk menurunkan bunga acuan dengan cepat. Gubernur yang baru pun langsung memangkas bunga acuan 425 basis poin pada bulan lalu.

(Baca: Lira Anjlok, Turki Hadapi Krisis Ekonomi)

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...