Kimia Farma Berencana Tambah Modal, Saham Pemerintah Terancam Menciut

Image title
9 September 2019, 15:25
pasar modal
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Kimia Farma berencana melaksanakan rights issue setara 22,14% saham pada tahun depan.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue sebanyak 1,57 miliar saham. pada tahun depan. Jumlah tersebut setara dengan 22,14% dari modal ditempatkan dan disetor usai rights issue.

Kendati demikian, pemerintah tidak mengalokasikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Kimia Farma. dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN 2020. Dalam kesepakatan sementara pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR, total alokasi PMN tahun depan dipatok Rp 17,73 triliun. 

PMN akan diberikan kepada PLN, Sarana Multigriya Finansial, Hutama Karya, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, Geo Dipa Energi, Permodalan Nasional Madani (PNM ), Pengembangan Armada Niaga Nasional. Dari daftar tersebut, Kimia Farma belum masuk dalam daftar penambahan modal dari pemerintah yang dianggarkan dalam PMN.

Namun, terdapat alokasi PMN sebesar Rp 1 triliun yang dialokasikan untuk BUMN lainnya, tanpa menyebut secara rinci. 

(Baca: Gaduh Langkah Menteri Rini Menggeser Para Dirut Bank BUMN)

Saat ini, pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas BUMN farmasi itu dengan porsi 5 miliar saham atau setara 90,02%. Sedangkan, 554 juta saham atau setara 9,97% dimiliki oleh publik.

Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N. Suharta Wijaya menjelaskan memang seharusnya pemerintah mengalokasikan dana PMN untuk Kimia Farma dalam RAPBN 2020 jika ingin mengambil haknya saat rights issue. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...